Minimnya mekanisme akuntabilitas yang efektif
Konteks Indonesia memberikan ruang penelitian yang sangat menarik untuk menerapkan pendekatan Klitgaard. Negara dengan keragaman budaya, kompleksitas struktural pemerintahan, dan tantangan transisi demokrasi ini menyimpan dinamika korupsi yang unik dan multidimensional. Sejak era reformasi pada 1998, Indonesia telah melakukan berbagai upaya pemberantasan korupsi, namun permasalahan ini tetap bertahan dan bahkan berkembang dalam bentuk-bentuk yang semakin canggih.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam penyebab-penyebab korupsi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan analitis Robert Klitgaard. Melalui studi komprehensif yang menggabungkan metode penelitian kepustakaan, analisis dokumen resmi, dan kajian empiris, penelitian ini akan:
Mengidentifikasi struktur kelembagaan yang mendorong praktik koruptif
Menganalisis mekanisme diskresi yang berpotensi disalahgunakan
Mengevaluasi sistem akuntabilitas yang ada
Memberikan rekomendasi strategis untuk transformasi sistemik
Pentingnya penelitian ini terletak pada kontribusi analitisnya dalam memahami kompleksitas korupsi di Indonesia. Dengan menggunakan kerangka teoritis Klitgaard, penelitian ini tidak sekadar mendeskripsikan fenomena korupsi, tetapi juga memberikan perspektif mendalam tentang akar permasalahannya.
Signifikansi metodologis penelitian ini terletak pada penerapan kerangka teoritis internasional dalam konteks spesifik Indonesia. Hal ini memungkinkan kita untuk tidak hanya memahami kondisi lokal, tetapi juga memberikan kontribusi pada pengembangan teori anti-korupsi yang lebih komprehensif dan kontekstual.
Metodologi penelitian yang digunakan bersifat kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan analisis kasus. Sumber data diperoleh melalui: