Mohon tunggu...
Adam Aksara
Adam Aksara Mohon Tunggu... Arsitek - Penulis, kontraktor, praktisi Natural Way of Living ( NWL)

Berbagi itu indah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Segala yang Terbaik Sudah Diberikan Tuhan, Apakah Engkau Sudah Biarkan Terjadi?

16 Januari 2022   11:42 Diperbarui: 16 Januari 2022   17:36 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tangis pria muda itu semakin kuat dan memeluk pria dewasa itu. "Ayah.. ayah.. maafkan saya, seandainya saja saya tidak mengikuti keinginanku, hingga membencimu dan menjauhimu. Andai saja saya mendengarkan semua perkataanmu. Maafkan aku Ayah."

"Tenangkan dirimu, aku tidak pernah menyalahkan dirimu. Isitrahatlah, kamu sudah di tangan yang baik. Aku akan menangani semuanya untukmu. Apakah kamu bersedia untuk saya bantu?"

"Ya Ayah, bantulah aku yang lemah ini, aku akan hancur tanpa bantuanmu. Biarlah kehendakmu menjadi kehendaku, aku tidak akan pernah melawan lagi."

"Berisitrahatlah, serahkan semua beban dan masalahmu padaku. Aku sudah bertanya pada dokter, kamu harus direhabilitasi, terlalu banyak racun yang menggerogoti dirimu dan membuatmu kecanduan."

"Baik Ayah."

"Kamu juga harus membersihkan emosi-emosi negatif seperti kemarahan, kebencian, kesedihan dan lain sebagainya dari dalam hatimu. Karena emosi itu tidak baik untuk tubuhmu. Kamu sudah terlalu lama terekspos dengan emosi-emosi negatif itu. Doa buka hati dapat membantumu."

"Baik Ayah. Apapun kata Ayah akan kulakukan"

Setelah pria dewasa itu keluar dari kamarnya, untuk pertama kalinya bagi pria muda itu merasakan kelegaan, kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan. Untuk pertama kalinya juga dia dapat tidur dengan nyaman, merasa kembali ke saat dia kecil dan ayahnya selalu memastikan dirinya aman dari badai sebesar apapun.

Beberapa hari hingga beberapa bulan kedepannya, dia melakukan rehabilitasi di rumah sakit, memastikan tulang-tulangnya yang retak tersambung dengan baik, memastikan kecanduannya di bersihkan dari darahnya dan juga memastikan emosi negatif dalam dirinya seperti kemarahan dan kebencian dapat berganti dengan cahaya dan kasih Tuhan.

Selama itu juga gadis muda tersebut menemaninya.

"Mengapa kamu menemaniku?" tanya pria itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun