Mohon tunggu...
Dafa Alhafidz
Dafa Alhafidz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hamba Tuhan!

Kaizen!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ada Apa dengan Pendidikan di Indonesia?

11 Mei 2022   09:50 Diperbarui: 11 Mei 2022   10:40 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Akan tetapi, berangkat dari situ kurikulum selalu menjadi bahan pebincangan hangat bagi pemikir pendidikan. Kurikulum yang dijalankan di Indonesia terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kurikulum pendidikan di negara maju. 

Hal ini memiliki dampak bagi guru dan siswa. Siswa merasa terbebani dengan segudang materi yang harus di pahami dan dikuasainya. Hal tersebut nantinya akan berdampak pada ketidakpahaman siswa terhadap keseluruhan materi yang diajarkan. Tugas guru semakin menumpuk dan kurang maksimal dalam memberikan pengajaran kepada peserta didiknya. 

Guru tentunya akan terbebani dengan pencapaian target materi yang akan diajarkan. Guru harus melanjutkan materi sekalipun masih banyak siswa yang mengalami kesulitan. 

Hal ini tidak sesuai dengan peran guru (Nasution, 2008). Maka dari itu, penelitian ke berbagai pelosok serta mengenali lebih dalam jiwa masyarakat Indonesia tentang pendidikan bisa menjadi langkah preventif untuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan kemampuan masyarakat Indonesia dan harapannya menjadikan murid nyaman. Dengan begitu, mereka mampu berfikir dan bersaing di ranah global dengan kemampuan yang terus di asah.

Dari berbagai masalah yang sudah di sebutkan tentang pendidikan di Indonesia yang sedang mengalami masalah dalam perjalanannya. Pastinya, berbagai langkah sedang di tempuh dan di perhatikan oleh pemerintah guna mewujudkan pendidikan yang berkualitas sebagaimana pesan yang terkandung dalan Undang-Undang Dasar 1945. Dan pastinya tujuan pendidikan itu menurut Ki Hajar Dewantara : Memerdekakan Manusia dan Manusia yang merdeka itu, kurang lebih memiliki dua poin yakni Selamat raganya dan Bahagia jiwanya.

 Islam juga selalu mewanti-mewanti akan pentingnya sebuah pendidikan, sebuah Ilmu. Bahkan, Nabi SAW menyampaikan pesan “ Carilah Ilmu dari semenjak kau terlahir sampai kau masuk ke liang lahat” yang artinya mencari Ilmu atau menempuh pendidikan itu tidak ada hentinya, meskipun nanti sudah lanjut usia selama hayat masih di kandung badan, kita harus tetap menempuh pendidikan sekemampuan kita.

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, S. D. (2010). Dampak Kemajuan Pendidikan terhadap munculnya Fenomena Juken Jigoku (Neraka Ujian Masuk) di Jepang. Humaniora, 1(1), 142. https://doi.org/10.21512/humaniora.v1i1.2157

Nasution, E. (2008). Problematika Pendidikan di Indonesia. Urnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon, 3, 1–10.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun