Mohon tunggu...
Raihan Dhiwan
Raihan Dhiwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Saya adalah mahasiswa yang sesekali membuat artikel maupun jurnal untuk diposting di berbagai media, agar apa yang telah saya pelajari di kampus akan berguna bagi khalayak umum.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Hadits: Larangan Makan Menggunakan Tangan Kiri

16 November 2023   13:21 Diperbarui: 16 November 2023   13:54 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai seorang muslim, kita dituntut untuk senantiasa melakukan hal-hal baik yang diperintahkan oleh Allah. Al-qur'an merupakan salah satu alat yang digunakan sebagai pedoman kehidupan masyarakat muslim agar sesuai dengan ajaran Allah. Setelah Al-qur'an, pedoman/sumber hukum kehidupan manusia ditentukan oleh yang namanya hadits. Hadits merupakan salah satu sumber hukum Islam yang bersumber dari ucapan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW. Hadis memberikan penjelasan, tafsir, dan contoh aplikatif dari ajaran Al-Quran, kitab suci umat Islam. Hadits bersama dengan Al-Quran membentuk dua sumber utama dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam.

Definisi hadits secara umum adalah segala perkataan, perbuatan, dan persetujuan yang sah dari Nabi Muhammad SAW, baik sebelum, selama, atau setelah menjadi rasul. Hadis ini disampaikan oleh para sahabat beliau dan terus diriwayatkan melalui rantai perawi (sanad) yang dapat dipercaya. Hadist merupakan pedoman yang senantiasa mengatur berbagai aspek dalam kehidupan manusia, dengan memberi petunjuk untuk apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang perlu dihindari. Sunnah merupakan hal yang dicontohkan oleh Rasulullah S.A.W  baik perbuatan, perilaku, perkataan, maupun kebiasaan yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi Muhammad S.A.W. Karena itulah penting sekali memahami tentang ilmu hadits. Hadits tentunya mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat muslim seperti ibadah dan ritual, akhlak dan etika, hidup berkeluarga dan pernikahan, kesehatan dan kebersihan dan banyak aspek lainnya.

Salah satu aspek kehidupan yang penting adalah pangan. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, kita sebagai manusia tentunya perlu yang namanya asupan makanan, dan Islam tidak hanya memberikan pedoman terkait jenis makanan yang halal, tetapi juga tata cara makan yang baik dan sesuai dengan ajaran agama. Salah satu etika yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah penggunaan tangan kanan saat makan dan larangan menggunakan tangan kiri. Dalam hadis-hadis yang diriwayatkan, Nabi Muhammad SAW memberikan penekanan terhadap pentingnya menggunakan tangan kanan saat makan. Hal ini tidak hanya memiliki dimensi praktis, tetapi juga mengandung nilai-nilai etika yang mendalam dalam Islam. Penggunaan tangan kanan saat makan dianggap sebagai tindakan yang penuh dengan makna simbolis, seperti kebersihan, adab, dan penghormatan terhadap rezeki yang diberikan oleh Allah.

Hadits-Hadits mengenai Larangan Makan Menggunakan Tangan Kiri

 

"Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (QS:al-Ahzab: 21) 

Islam memberikan perhatian yang cukup tinggi terhadap pola dan gaya hidup umatnya, juga pula mengajarkan pemeluknya agar senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan. Salah satu cara untuk mendapatkan tubuh yang sehat adalah dengan menjaga etika makan. Rasulullah SAW telah memberikan contoh dan tauladan kepada umatnya untuk menjaga etika makan melalui anjuran-anjuran yang hingga saat ini anjuran tersebut masih banyak dikaji dan dipelajari. Beberapa anjuran-anjuran yang telah diajarkan oleh nabi Muhammad SAW salah satunya ialah penggunaan tangan kanan ketika makan.

Hadis dan Al-qur'an adalah pedoman hidup umat Islam yang diwahyukan Allah juga diajarkan oleh nabi Muhammad SAW, yang tentunya bukan ajaran yang tidak mempunyai pondasi yang kuat. Larangan makan menggunakan tangan kiri bukanlah larangan semata melainkan ada alasan dibaliknya. 

 : : . ( ).

Dari Jabir bin Abdullah RA ia berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian makan dengan tangan kiri karena sesungguhnya setan makan dengan tangan kiri". [HR Muslim]. Riyadhus Shalihin hadits ke 1634.

Sebagaimana penjelasan hadits diatas, nabi Muhammad SAW melarang penggunaan tangan kiri bagi umat islam yaitu karena makan menggunakan tangan kiri adalah cara makan para syaiton. Berkali-kali Allah berFirman dalam Al-Qur'an bahwa setan adalah musuh sejati manusia, maka jadikanlah ia sebagai musuh. salah satu caranya adalah dengan jangan sekali-kali mengikuti langkah dan perilaku iblis, sebab hal tersebut sangat dibenci Allah karena dapat menimbulkan kerugian dan memunculkan manusia kedalam rasa kufur.

Ada beberapa hadits lainnya yang mendukung penggunaan tangan kanan sesuai dengan perkataan dan ajaran nabi muhammad. sebagaimana hadits yang diceritakan oleh sahabat nabi yaitu Umar bin Abi Salamah radhiyallahu anhuma:

:  : 

Sewaktu aku masih kecil, saat berada dalam asuhan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, pernah suatu ketika tanganku kesana kemari (saat mengambil makanan) di nampan. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "wahai anak, ucaplah bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, serta ambil makanan yang berada di dekatmu". (HR. Bukhari no.5376, Muslim no.2022)

Hal ini ni juga berlaku ketika minum, berdasarkan hadits Ibnu Umar radhiyallahu anhuma:

 . . 

"Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya" (HR. Muslim no. 2020).

Bila diperhatikan hadits-hadits di atas menggunakan kata perintah   (makanlah dengan tangan kananmu),   (makanlah dengan tangan kanannya). Dan hukum asal dari kata perintah tersebut adalah wajib. Oleh karena itu, sudah selayaknya setiap muslim memperhatikan adab ini dan tidak meremehkannya, apabila ia bersungguh-sungguh dalam menaati Allah dan Rasul-Nya serta bersungguh-sungguh dalam meneladani Rasulullah SAW.

Ada dua pendapat dikalangan ulama dalam hal ini, yaitu makruh dan haram. Menurut pendapat Syafi'iyyah dan Hanabilah larangan untuk makan menggunakan tangan kiri hukumnya makruh.

 

"Syafi'iyyah dan Hanabilah menegaskan bahwa makruh hukumnya makan dan minum dengan tangan kiri ketika tidak dalam keadaan darurat" (Al Mausu'ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyah, 45/294).

Ulama masa kini yang menguatkan pandangan ini antara lain Syaikh Shalih Alu Asy Syaikh dan Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah. Mereka menjelaskan alasan larangan makan dan minum menggunakan tangan kiri adalah karena suatu larangan bukanlah suatu perintah yang tidak haram melainkan makruh li tanzih.  

Pendapat lainnya yaitu haram. Beberapa ulama yang berpendapat bahwa penggunaan kiri saat haram yaitu muhaqqiqin seperti Ibnu Hajar Al Asqalani, Ibnul Qayyim, Ibnu 'Abdil Barr, Ash Shan'ani, Asy Syaukani dan juga para ulama besar zaman ini seperti Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, dan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani. Mereka berdalil pada hadits ibnu Umar:

 . . 

"Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya" (HR. Muslim no. 2020).

Berdasarkan hadits tersebut disebut bukan hanya penggunaan tangan kanan saja yang dilarang, melainkan saat minum juga. Dalam perspektif medis, penggunaan tangan kanan saat makan tidak memiliki dampak kesehatan yang signifikan. Menggunakan tangan kanan untuk makan melibatkan penggunaan otak kiri untuk mengambil keputusan, karena otak kiri merupakan sumber aliran saraf motorik ke sisi  kanan, termasuk tangan kanan. Selain itu, makan dengan tangan kanan juga bermanfaat bagi kesehatan karena  celah pada jari tangan kanan mengandung enzim yang membantu mempercepat penguraian makanan. Oleh karena itu, penggunaan tangan kanan saat makan mempunyai dasar agama dan juga didukung dari sudut pandang medis.

Sekian yang dapatkami sampaikan kepada para pembaca kompasiana, semoga apa yang kalian baca akan menambah ilmu pengetahuan dan dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun