Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Senyum ‘Jernih’ Warga Terdampak Banjir di Bandung Usai Mendapat Air Jernih

28 Maret 2016   21:34 Diperbarui: 29 Maret 2016   03:29 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil diskusi antara relawan dan warga tentang pengelolaan penjernih air, warga sepakat bila instalasi penjernih air bisa dikelola bersama oleh warga dibawah DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Nasrullah. Nantinya Instalasi air ini insya Allah akan bermanfaat setidaknya untuk waraga 1 RW sebanyak 822 KK dengan 2000 jiwa di Kelurahan Andir Kecamatan Baleedah Kabupaten Bandung.

Beberapa manfaat alat penjernih air bagi warga dan Masjid antara lain :

  1. Bisa lebih memakmurkan Masjid karena selain sebagai pusat kegiatan ibadah dan keagamaan bisa sebagai tempat penyangga kebutuhan vital warga yaitu air bersih. Diharapkan warga semakin cinta dengan Masjid dan menjaga bersama asset yang mereka miliki.
  2. Dapat dimanfaatkan sepanjang tahun khususnya saat ada bencana banjir sehingga masjid bisa menjadi tempat strategis dalam berkontribusi membantu warga yang terdampak bencana.
  3. Masjid bisa menambah fungsi sosialnya dengan membuat Masjid sebagai pusat instalasi air yang sebagiannya bisa melayani jamaah dan warga setempat memperoleh air layak minum langsung di areal Masjid. Selain itu masjid bisa memperoleh dana kas masjid dari usaha air minum isi ulang yang sudah dipasang di instalasi penjernih air.
  4. Warga sekitar bisa mengurangi biaya memperoleh air bersih dan higienis melalui layanan masjid yang diperuntukkan membantu warga memperoleh air bersih.
  5. Menjadi amal jariyah yang terus mengalir karena fungsi spiritualnya menjaga adanya air yang bersih dan suci untuk ibadah dan memenuhi kebutuhan pokok bisa terus tersedia.

Alhamdulillah, pada Sabtu (27/3/2016), niat saya membantu warga di Kelurahan Andir Baleendah Kabupaten Bandung dapat terlaksana. Beberapa donatur berkenan menitipkan hartanya pada saya dan tim Relindo untuk mewujudkan harapan warga mendapatkan air bersih. Bersama seorang ahli instalasi air bersih dari Bogor, Bayu dan seorang teknisi bernama Diki, saya berangkat ke Bandung,  Sabtu pagi (26/3/2016)

[caption caption="Penyerahan secara simbolik alat dan bahan untuk instalasi air bersih kepada Ust Tatang, Ketua DKM Nasrullah (Dok pribadi 26/3/2016)"]

[/caption]

Tiba di Masjid Nasrullah Kampung Parung Halang, kami disambut senyuman hangat oleh Kang Nandar dan Ustadz Tatang dan warga lain. Kedua orang ini, sampai saat ini masih aktif mengelola bantuan kemanusiaan yang masih terus mengalir untuk disalurkan ke warga terdampak banjir di Kelurahan Andir. Saat kami datang, beberapa mahasiswa Universitas Padjadjaran Bandung baru saja menyerahkan bantuan kepada warga Kelurahan Andir melalui DKM Masjid Nasrullah.

Tak menunggu lama, Bayu dan Diki langsung melakukan pekerjaan instalasi penjernih air dibantu Ustadz Tatang dan beberapa warga setempat. Sementara saya dan Kang Nandar berkeliling Kelurahan Andir menyerahkan batuan titipan donatur berupa perangkat pengecatan Mushola dan Mushaf Alquran. Sebagaimana diketahui pada saat banjir besar dua pekan lalu, banyak masjid dan mushola di Kelurahan Andir ini terendam air 1 -2 m. Karenanya banyak mushaf Alquran yang hanyut dan trusak serta tembok Masjid yang kotor dan kusam. Saya juga meninjau lokasi banjir yang makin tinggi airnya di Kampung Ciputat Kelurahan Andir. Duh sedihnya melihat kondisi warga yang sudah hampir 2 bulan merasakan banjir yang tak kunjung surut.

[caption caption="Hingga Sabtu 26 Maret 2016 banir masih menggenangi pemukiman di Kampung Ciputat Kelurahan Andir Baleendah Kab Bandung (dok. pribadi 26/3/2016)"]

[/caption]

Pukul 14.00 saya kembali ke Masjid Nasrullah. Bayu, Diki dan warga sudah menunggu kami untuk makan siang. Alhamdulillah, menu makan siang saat itu sangat menggoda sehingga kami makan dengan lahap. Usai makan, kami segera menuntaskan instalasi penernih air.

Waktu Azan Ashar berkumandang. Bayu sudah menyelesaikan pekerjaannya. Usai shalat, beberapa bagian instalalasi di tes. Tabung berisi karbon aktif dites untuk menguras karbon yang larut bersama air. Tabung berisi karbon aktif ini adalah perangkat pertama penyaringan air dari air sumur yang masih keruh. Setelah melewati dua tabung besar berisi karbon aktif, air melewati 3 filter berbentuk seperti blender kecil yang didalamnya ada semacam kertas putih berbentuk tabung yang tertempel di tembok. Di ujung filter ini kran air berisi air yang lebih jernih akhirnya bisa keluar.

[caption caption="Kondisi air sebelum (gelas kiri) dan seusudah penjernihan (gelas kanan) (dok. pribadi, 26/3/2016)"]

[/caption]

Alhamdulillah, misi kami selesai. Kami pun bisa melihat dengan mudah dan jelas bahwa air sudah tidak bau lagi dan warnanya terlihat lebih jernih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun