[caption caption="Senyum 'jernih' warga Keluarahan Andir Kec. Baleendah Kab. Bandung usai berfungsinya instalasi penjernih air donasi dari warga Bogor (dok. pribadi 26/3/2016)"][/caption]Banjir di Kabupaten Bandung pada ahad (20/3/2016) yang sudah berlangsung sebulan berangsur surut. Banyak pengungsi sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Warga yang terkena dampak banjir mulai bergotong-royong membersihkan lingkungan pemukiman mereka. Sampah dan lumpur yang menumpuk di pemukiman mulai bisa disingkirkan.
Meskipun banjir sudah surut, warga masih merasakan kesulitan mendapatkan air bersih. Warga yang mengandalkan air dari sumur pompa belum bisa menggunakan air dari sumur untuk memasak dan minum karena air tercemar oleh akibat banjir yang mencapai 2 meter.
Fakta ini contohnya ditemukan di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Kami, tim Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan (Relindo) melakukan survei dan mendapatkan hasil bahwa seluruh wilayah kelurahan ini memiliki masalah yang sama, yaitu kesulitan mendapatkan air yang layak konsumsi untuk kebutuhan makan dan minum.
“Air sumur hanya bisa kami pakai MCK, Pak. Untuk memasak kami harus membeli air gallon (air isi ulang). Air sumur baru bisa digunakan dua bulan setelah banjir selesai.”
Begitu penjelasan Ustadz Tatang, Ketua DKM Nasrullah dan juga tokoh masyarakat Kelurahan Andir. Masjid Nasrullah terletak di Jalan Parunghalang RT 06 RW 01 Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung.
[caption caption="Lokasi instalasi penjernih air, Masid Nasrullah Kampung Parunghalang Kelurahan Andir Kec. Baleendah Kab. Bandung (peta created by Relindo Jabar)"]
Dengan kondisi demikian, warga terdampak banjir harus mengeluarkan uang lebih saat banjir melanda untuk mencukupi kebutuhan vital ini. Belum lagi ancaman penyakit yang bisa saja menjangkiti warga karena air sumur yang tercemar banjir masih digunakan warga untuk mencuci pakaian, perabotan makan dan mandi.
“Apakah warga membutuhkan penjernih air, Pak Tatang?
“Tentu saja perlu, Pak. Apalagi saat banjir, kami tidak ada pilihan lain untuk kebutuhan “bebersih”. Mau masak terpaksa bebersih perabotan dapur pakai air yang masih berlumpur dan bau. Bebersih rumah juga pakai air yang warnanya masih coklat. Disini kan daerah langganan banjir tiap tahun, Pak”
Ustadz Tatang menegaskan betapa perlunya alat perjernih air yang bisa sangat bermanfaat bagi warga untuk memenuhi kebutuhan esesiansialnya ini.
[caption caption="Instalasi penjernih air yang dipasang oleh tim Relindo Kota Bogor di Masjid Nasrullah Kp. Parunghalang Kelurahan Andir Kec. Baleendah Kab. Bandung (Dok. pribadi 26/3/2016)"]
Hasil diskusi antara relawan dan warga tentang pengelolaan penjernih air, warga sepakat bila instalasi penjernih air bisa dikelola bersama oleh warga dibawah DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Nasrullah. Nantinya Instalasi air ini insya Allah akan bermanfaat setidaknya untuk waraga 1 RW sebanyak 822 KK dengan 2000 jiwa di Kelurahan Andir Kecamatan Baleedah Kabupaten Bandung.
Beberapa manfaat alat penjernih air bagi warga dan Masjid antara lain :
- Bisa lebih memakmurkan Masjid karena selain sebagai pusat kegiatan ibadah dan keagamaan bisa sebagai tempat penyangga kebutuhan vital warga yaitu air bersih. Diharapkan warga semakin cinta dengan Masjid dan menjaga bersama asset yang mereka miliki.
- Dapat dimanfaatkan sepanjang tahun khususnya saat ada bencana banjir sehingga masjid bisa menjadi tempat strategis dalam berkontribusi membantu warga yang terdampak bencana.
- Masjid bisa menambah fungsi sosialnya dengan membuat Masjid sebagai pusat instalasi air yang sebagiannya bisa melayani jamaah dan warga setempat memperoleh air layak minum langsung di areal Masjid. Selain itu masjid bisa memperoleh dana kas masjid dari usaha air minum isi ulang yang sudah dipasang di instalasi penjernih air.
- Warga sekitar bisa mengurangi biaya memperoleh air bersih dan higienis melalui layanan masjid yang diperuntukkan membantu warga memperoleh air bersih.
- Menjadi amal jariyah yang terus mengalir karena fungsi spiritualnya menjaga adanya air yang bersih dan suci untuk ibadah dan memenuhi kebutuhan pokok bisa terus tersedia.
Alhamdulillah, pada Sabtu (27/3/2016), niat saya membantu warga di Kelurahan Andir Baleendah Kabupaten Bandung dapat terlaksana. Beberapa donatur berkenan menitipkan hartanya pada saya dan tim Relindo untuk mewujudkan harapan warga mendapatkan air bersih. Bersama seorang ahli instalasi air bersih dari Bogor, Bayu dan seorang teknisi bernama Diki, saya berangkat ke Bandung, Sabtu pagi (26/3/2016)
[caption caption="Penyerahan secara simbolik alat dan bahan untuk instalasi air bersih kepada Ust Tatang, Ketua DKM Nasrullah (Dok pribadi 26/3/2016)"]
Tiba di Masjid Nasrullah Kampung Parung Halang, kami disambut senyuman hangat oleh Kang Nandar dan Ustadz Tatang dan warga lain. Kedua orang ini, sampai saat ini masih aktif mengelola bantuan kemanusiaan yang masih terus mengalir untuk disalurkan ke warga terdampak banjir di Kelurahan Andir. Saat kami datang, beberapa mahasiswa Universitas Padjadjaran Bandung baru saja menyerahkan bantuan kepada warga Kelurahan Andir melalui DKM Masjid Nasrullah.
Tak menunggu lama, Bayu dan Diki langsung melakukan pekerjaan instalasi penjernih air dibantu Ustadz Tatang dan beberapa warga setempat. Sementara saya dan Kang Nandar berkeliling Kelurahan Andir menyerahkan batuan titipan donatur berupa perangkat pengecatan Mushola dan Mushaf Alquran. Sebagaimana diketahui pada saat banjir besar dua pekan lalu, banyak masjid dan mushola di Kelurahan Andir ini terendam air 1 -2 m. Karenanya banyak mushaf Alquran yang hanyut dan trusak serta tembok Masjid yang kotor dan kusam. Saya juga meninjau lokasi banjir yang makin tinggi airnya di Kampung Ciputat Kelurahan Andir. Duh sedihnya melihat kondisi warga yang sudah hampir 2 bulan merasakan banjir yang tak kunjung surut.
[caption caption="Hingga Sabtu 26 Maret 2016 banir masih menggenangi pemukiman di Kampung Ciputat Kelurahan Andir Baleendah Kab Bandung (dok. pribadi 26/3/2016)"]
Pukul 14.00 saya kembali ke Masjid Nasrullah. Bayu, Diki dan warga sudah menunggu kami untuk makan siang. Alhamdulillah, menu makan siang saat itu sangat menggoda sehingga kami makan dengan lahap. Usai makan, kami segera menuntaskan instalasi penernih air.
Waktu Azan Ashar berkumandang. Bayu sudah menyelesaikan pekerjaannya. Usai shalat, beberapa bagian instalalasi di tes. Tabung berisi karbon aktif dites untuk menguras karbon yang larut bersama air. Tabung berisi karbon aktif ini adalah perangkat pertama penyaringan air dari air sumur yang masih keruh. Setelah melewati dua tabung besar berisi karbon aktif, air melewati 3 filter berbentuk seperti blender kecil yang didalamnya ada semacam kertas putih berbentuk tabung yang tertempel di tembok. Di ujung filter ini kran air berisi air yang lebih jernih akhirnya bisa keluar.
[caption caption="Kondisi air sebelum (gelas kiri) dan seusudah penjernihan (gelas kanan) (dok. pribadi, 26/3/2016)"]
Alhamdulillah, misi kami selesai. Kami pun bisa melihat dengan mudah dan jelas bahwa air sudah tidak bau lagi dan warnanya terlihat lebih jernih.
Sebelum kami kembali Ke Bogor, saya berfoto bersama dengan beberapa warga di dekat instalasi penjernih air. Saya melihat warga menunjukkan wajah yang cerah dan senyum yang begitu ‘jernih’ sejernih air yang keluar dari kran instalasi penjernih air. Subhanallah, sungguh sebuah peristiwa yng sangat bekesan bagi kami, relawan dari Bogor, dimudahkan oleh Allah membantu kebutuhan warga di lokasi bencana.
Semoga senyuman ‘jernih’ warga Kelurahan Andir terus mengalir dalam kehidupanya dan mereka kembali menikmati hidup yang lebih baik dari sebelumnya.
Terima kasih pada para donatur dari warga Kota Bogor, Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, AgriEduJampang dan Keluraga Muslim OMAN yang mendukung terwujudnya harapan bagi warga terdampak banjir di Bandung. Semoga keberkahan hidup terus mengalir seperti air jernih yang terus dipakai warga sekitar Masjid Nasrullah.
Salam kemanusiaan!
Achmad Siddik Thoha
Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan Kota Bogor
C.P. 0812-8530-7940
Hasil kegiatan saya dan teman-tean relawan di Lokasi Banjir Bandung bisa dibaca di link berikut
Kisah Banjir Bandung, Ada yang Menyelamatkan Diri dari Banjir dengan Menjebol Genteng
Kiprah Perempuan Relawan di Lokasi Banjir Bandung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H