Mohon tunggu...
Achmad Sayuti Were
Achmad Sayuti Were Mohon Tunggu... -

menjadi orang jahat itu penting tapi tidak mendesak, namun lebih pentinya jadilah orang baik karena itu penting dan mendesak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Arwah

22 Januari 2016   14:39 Diperbarui: 22 Januari 2016   16:10 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Jangan pernah mengengelak” kata arwan biru

“Untuk apa aku berbohong ini adalah alam penyaksian dan tidak ada tempat untuk berbohong, semua yang keluar dari diriku adalah murni dan tak ada satupun kebohongan”

“Jelaskan kenapa engkau dipanggil tuhan menghadap sedangkan engkau tak memiliki kesalahan”

“Di alam dunnia aku adalah seorang bayi yang menderita inspa akibat ulah asap yang membuat nyawaku harus melayang”

“Bukan maksudku menyiksamu didunia namun aku hanya menunaikan tugasku mendampinggi api”

“Akupun tak bisa berbuat banyak, aku sudah berusaha sekuat mungkin namun selayaknya aku setiap yang bisa aku makan aku pasti akan melahap sampai kedetail terkecil apalagi ini adalah lahan gambut” jawab arwah merah penuh penyesalan.

“Seharusnya air yang bertanggung jawab dalam masalah ini karena dia tidak menunaikan tugasnya dengan baik” berkata arwah hijau ”Ia hanya bersembunyi dikedalaman tanah dan balik raga para mahluk”

“Heyy... jangan berkata sembarangan” kata arwah bening memotong pembicaraan ”Aku sudah berusaha melalui tubuh setiap pohon yang ada dihutan sumatera, namun karena kekuatan api terlau besar sehingga aku tak bisa menahanya”

“Iya aku adalah saksinya, sewaktu kebakaran hutan melalui batang dan dedaunanku ia mencoba menahannya api namun ia tak berdaya” jawab arwah hijau.

“Kenapa engkau membesar membakar ranting dan batang pohon dan semak” bertanya mahluk bersgamis putih polos menyangsi.

“Diwilayah pulau sumatera sekarang lagi misim kemarau sehigga banyak dahan dan daun kering yang brserakan” jawab arwah merah dengan seksama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun