“Engkau?” sang malaikat melontarkan pertanyaan pada arwah merah.
“Aku adalah arwah api dari segala api yang ditugaskan didunia, aku dipanggil maha kuasa guna mempertanggung jawabkan perbuatanku bersama asap yang menyebabkan lahan gambut sumatera terbakar” jawab arwah merah dengan saksama.
“Baiklah kita akan menuggu satu arwah lain yang akan datang”
Taklama berselang arwah putih datang dari kejauhan.
“Siapakah engkau”
“Aku adalah arwah manusia” jawab arwan putih.
Mendengar jawaban arwah putih, semua arwah menjadi dian dan dengan tatapan tajam mereka juruskan pada arwah putih tersebut.
“Kenapa gerangan engkau dipanggil” kata mahluk bergammis putih polos menyentak.
“Engkau pasti pembakar lahan gambut, yang menyebabkan kami dipanggil berkummpul” bantah arwah merah dengan nada tinggi.
“Memang dasar manusia tidak pernah memikirkan mahluk yang lain” sambung arwah hijau.
“Dengar, aku memang adalah arwah manusia namun aku tak pernah melakukan apa yang kalian tuduhkan padaku” jawab arwah putih.