Saya menjaring ucapan Idul Fitri secara acak di Instagram. Desain dan ucapannya membuat saya terkesan.Â
Ini bukan milik para pesohor atau public figur, melainkan milik orang dekat dan sahabat saya, para sesama manusia.
Desain dan ucapan Idul Fitri berikut ini tidak klise, keluar dari adat kelaziman. Saya akan memaknainya menurut sudut pandang, jarak pandang, resolusi pandang versi saya.
Kita mulai ucapan Idul Fitri yang divisualisasikan fajrulyaqien.Â
Teksnya berbunyi: "Sorry. Ngaturaken sedaya kalepatan. Mohon maaf atas segala kesalahan."
Ucapan Idul Fitri dikemas dalam tiga bahasa di sana: Inggris, Jawa dan Indonesia. Ia seolah ingin menegaskan dirinya yang tidak "ke-Inggris-inggris-an". Aku wong Jowo, kira-kira demikian pesan di balik penggunaan bahasa Jawa.
Yang menarik, bahasa Jawa diletakkan di tengah, sesudah bahasa Inggris, sebelum bahasa Indonesianya. Ia seakan menegaskan, "Barat diruwat, Jowo digowo, Indonesia disayang".
Di tengah pertarungan global dan perjuangan nasionalisme, bagaimana pun Fajrul adalah manusia Jawa.
Teks "Sorry" yang huruf "R"-nya didesain tumpuk dan diposisikan mbulet-mbulet menyiratkan pesan, betapa mudah mengucap sorry atau maaf. Namun, ucapan itu kerap kali terserimpung oleh perasaan gengsi. Yang sederhana malah jadi mbuleti sendiri.
Berikutnya, ucapan Idul Fitri dari sinok.wibowo. Sahabat saya sejak sekolah SMP, teman diskusi, atau pada saat yang lain kawan gojlok-gojlokan. Sikapnya merdeka walaupun sesekali agak ndlodok.
Cara berpikirnya, "entah", tidak sanggup saya merumuskannya. Ucapannya penuh kejutan dan tidak bisa ditebak.