Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Bukan Ceramah, Bukan Tausiyah, Bukan Mauidhoh, tapi "Ngaji Bareng"

17 Mei 2020   04:19 Diperbarui: 17 Mei 2020   16:57 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Warga binaan pemasyarakatan (WBP) belajar mengaji di Lapas Kelas II A Serang, Sabtu (7/9/2019). Melalui sejumlah pelatihan dan kegiatan, lapas itu mengubah paradigma penjara sebagai batu loncatan agar kelak warga binaan bisa menjadi insan yang lebih baik setelah bebas dari penjara. (Sumber: KOMPAS.com/ANTARA FOTO/DZIKI OKTOMAULIYADI)

"Bertanya tentang apa, Gok?"

"Apa saja, terutama yang terkait langsung dengan pengalaman Anda. Mudah kan?"

Itulah awal mula Gok Jim terlibat "pengajian rutin" bersama anak-anak muda di kampungnya. Awalnya, mereka mengalami kesulitan merumuskan pertanyaan. Ketika maksud pertanyaan sudah ketemu, mereka sulit mengungkapkannya.

Gok Jim memberi jalan keluar. Pakai bahasa Jawa tidak apa-apa.

Seiring berjalannya waktu serta semakin akrab dan terbukanya watak dialog, anak-anak muda di kampung Gok Jim kian lihai bertanya, kian berani menyampaikan pendapat, kian percaya diri mengemukakan ketidaksetujuan atas pendapat tertentu.

Acara itu lantas dinamakan Majelis Kamisan. Anak-anak yang mengusulkan nama itu. Gok Jim langsung oke.

Majelis Kamisan tetap berlangsung meski harus tetap jaga jarak di tengah wabah pandemi. Dan malam itu tema yang dibahas adalah Puasa dan Manusia Bertakwa.

Fikri langsung membuka dengan pertanyaan, "Kenapa sih Tuhan mewajibkan kita berpuasa?" 

Pertanyaan itu dilanjutkan oleh Fauzi, "Ada anak bertanya pada bapaknya, buat apa berlapar-lapar puasa?"

"Itu lagunya Meggy Zet!"

"Ngawur!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun