Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ndak Perlu Mudik! Ini 3 Langkah "Sungkem Online" Penuh Makna

16 Mei 2020   20:39 Diperbarui: 16 Mei 2020   20:39 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalankan sungkem online pada 1 Syawal menjadi komitmen yang kita tegakkan. Rencana sungkem online harus menjadi kenyataan, demikian kita meneguhkan tekad kebaikan ini.

Masih dalam rangkaian langkah ketiga, ketika sungkem online benar-benar berlangsung, jangan lupa membuat refleksi. Kita bisa menulis refleksi sungkem online, misalnya bagaimana perasaan kita saat berjumpa dengan Bapak dan Emak secara online? Apa yang kita rasakan saat meminta maaf kepada kedua orangtua?

Bagaimana ekspresi kedua orangtua, saudara kandung, atau keluarga yang lain? Bagaimana isi perasaan mereka? Apa ilmu dan hikmah di balik pengalaman ini?

Refleksi itu akan menjadi dokumentasi pengalaman sekaligus catatan spiritual yang berharga dalam hidup kita. Ternyata benar, bersama datangnya kesulitan hadir pula kemudahan. Amin.[]

Jagalan, 160520

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun