Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lompatan Eksistensial yang Didorong oleh Keyakinan

30 Januari 2017   20:18 Diperbarui: 31 Januari 2017   12:26 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.bbc.com

Beyond Blogging Bukan Lompatan Biasa

Berpijak pada ke-kini-an dan ke-di sini-an, seorang penulis sudah harus atau terus menerus berproses untuk menemukan diri sejati. Perang besar yang berkecamuk dalam diri sesungguhnya merupakan respon atas kesenjangan dunia dalam kepala dengan dunia di luar kepala, yang loading tanpa henti dan menuntut respon atau aksi yang khas dan otentik.

Karena itu, penulis adalah sosok yang berdaulat terhadap proses kreatif menulis. Ia tegak dengan otentitas dan orisinalitas sebagai individu tanpa harus meneguhkan perbedaan itu sebagai sikap permusuhan diantara manusia. Pada ordinat ke-kini-an dan ke-di sini-an ia berdaulat, misalnya kritis terhadap hoax dan intoleransi, lalu melakukan lompatan kreativitas menulis untuk menawarkan ruang yang damai di masa akan datang, dengan berpijak pada budaya luhur masa lalu sebagai pertanggungjawaban kontinuasi nilai-nilai peradaban.

Dengan kesadaran visi lompatan yang bergerak dalam alur dimensi waktu sekarang, akan datang,dan masa lalu, Beyond Blogging Kompasiana menemukan kedalaman dan keluasan urgensi makna. Kembali menilik pada kondisi ke-kini-an dan ke-disini-an, Kompasiana menjujung tinggi orisinalitas, otentitas, dan keadilan berpikir dalam menghasilkan karya tulis. Untuk apa? Tentu untuk melakukan lompatan masa depan—dengan cara memberi ruang bagi masyarakat untuk berbagi konten menulis yang bermanfaat—mencipta ruang yang damai sebagai platform blog terbesar di Asia, bahkan dunia. Dengan cara bagaimana? Meneguhkan kembali sebagai platform blog, bukan platform berita, yang menjadi cita-cita sejak awal.

Diguyur Hujan Tidak Basah Kuyup

Maka, seorang blogger bukan sekadar blogger. Ia adalah petani yang mengolah tanah kreativitas, menanam bibit ide dan inspirasi, merawat tanduran tulisan tanpa dibebani keharusan panen secepatnya. Panggilan hidup seorang blogger adalah menulis hal bermanfaat bagi harkat kemanusiaan dengan ketangguhan sejati: soal panen memanen ia bukan pihak pertama yang harus memetiknya. Sebagai manusia seorang penulis bisa mati, tapi karyanya akan abadi.

Seorang blogger adalah pekerja kehidupan yang bergerak dengan tidak selalu melangkah—pada momentum dan keseimbangan yang tepat ia akan melompat ke dalam aksi. Melompat—mengubah seorang blogger dari penonton pasif adegan kehidupan menjadi agen yang aktif di dalamnya. Seorang blogger adalah penulis yang terlibat dengan dinamika hidup yang digelutinya.

Blogger yang terus menulis, melakukan lompatan-lompatan, tidak akan basah kuyub diguyur hujan hoax, intoleransi, nir-objektivitas saling fitnah, karena apa yang ditulisnya didedikasikan untuk masa depan kemanusiaan.

Saat melayang di udara—satu kaki di belakang sebagai kita di masa lalu, dan satu kaki ke depan sebagai kita di masa depan—menggambarkan intisari lompatan eksistensial kita. Kita melakukan lompatan itu karena satu hal: keyakinan akan masa depan yang lebih baik, damai, dan menggembirakan. []

jagalan 30.01.17

Facebook | Twitter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun