Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjelang Masuk Sekolah, Mengapa Anak Mengalami Stres?

4 Januari 2015   07:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:51 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pesan Ki Hadjar Dewatara

Stres yang melanda anak di sekolah merupakan sinyal bahwa mereka diperlakukan tidak sesuai dengan fitrahnya. Beban akademik yang terlalu tinggi misalnya, tentu saja tidak bisa diterima setiap anak. Demikian juga padatnya aktivitas yang harus dijalani anak dengan dalih mempersiapkan masa depannya tidak sepenuhnya dibenarkan.

Biarkan anak-anak menemukan dirinya. Orangtua dan guru cukup ngemong. Dalam hal ini selayknya kita merenungkan pesan Ki Hadjar Dewantara." Anak-anak tumbuh berdasarkan kekuatan kodratinya yang unik, tak mungkin pendidik "mengubah padi menjadi jagung", atau sebaliknya [Keluarga, Desember 1936]. "Bermain adalah tuntutan jiwa anak untuk menuju ke arah kemajuan hidup jasmani maupun ruhani [Mimbar Indonesia, Desember 1948].

Dengan ungkapan lain, biarlah anak yang memiliki potensi sebagai "padi" menjadi "padi", yang "jagung" menjadi "jagung". Inilah fitrah yang tertanam secara laten dalam diri setap anak. Tugas pendidik dan orangtua adalah mendampingi mereka agar menemukan siapa dirinya, apa passionnya: menemukan "padi" atau "jagung"-nya.

Standarisme yang selama ini diterapkan sekolah secara membabibuta telah merenggut korban, yakni suramnya masa depan anak bangsa. Anak-anak yang tidak mengenali siapa dirinya, tidak memahami apa potensi dan keunggulan daerahnya, dan tentu saja tidak memahami arah masa depan diri dan bangsanya.

Saya sependapat dengan semangat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, kita harus mengembalikan persekolahan menjadi taman, tempat belajar yang menyenangkan. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun