Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Possession (Kerasukan): Horor Artsy yang Berakhir Sweety

6 Mei 2024   20:41 Diperbarui: 6 Mei 2024   20:49 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Possession (Kerasukan) segera tayang pekan ini (dokpri)

Hal janggal lain dalam 'Possession' yaitu dialog yang berusaha terlalu dekat menjadikan film ini terasa panggung teater. Dialog yang tampil dengan kaku, baik dari sisi pengucapan dan kalimat semua karakter didalamnya. Bagiku sebagai penikmat teater, tak ada masalah karena justru ini membuat film terasa artsy atau memang mengikuti jejak versi film Perancisnya. Tapi, bagi penonton awam mungkin bakal terdengar asing.

Jangan lupa nonton film horor remake dari Perancis (dokpri)
Jangan lupa nonton film horor remake dari Perancis (dokpri)

Hadir sebagai gebrakan horor besutan dari Razka Robby Ertanto, 'Possession' kembali mengulang sukses penampilan lain dari seorang musisi kenamaan Nugie yang berperan sebagai sutradara teater. Meski screen time tak begitu banyak, Ia mampu curi perhatian berakting lebih lepas sebagai sosok lelaki kemayu. Aktingnya patut diacungi jempol seperti saat Ia membintangi film Primbon.

Totalitas akting juga tampil begitu menawan dari deretan cast ternama seperti Darius Sinathrya, Carissa Perusset, Sara Fajira, Arswendy Bening Swara, Rangga Nattra, Ferry Salim, dan Sulthan Hamonangan. Mereka bisa tampil interaksi dengan pas bersama lawan mainnya. Tentu mereka sudah melalui workshop khusus untuk belajar seni peran saat pra produksi.

Secara teknis, 'Possession' terlihat spesial untuk set desain, sinematografi, dan scoring yang bangun adegan membentuk hal-hal seram dan bikin tegang. Color grading juga tergolong aman untuk pshycological horror yang tergolong eksperimental. Meski ada plot hole tadi, film berhasil membungkus konsep artsy dan diakhiri dengan sweety. Ibarat penonton baru saja menyaksikan pentas teater dari dalam bioskop dengan pandangan feminisme yang makin dikuatkan dalam alunan lagu Sabda Alam (Danilla Riyadi).

Kompasianer sudah terbayang kan kalau ternyata PIKIRAN kita itu sebetulnya hal yang paling menakutkan dan bisa membuat KERASUKAN!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun