Rasa minder Udan yang merasa tak pantas lagi untuk Mendung membuat Ia putuskan move on. Hari-hari Udan berubah, Ia mulai selesaikan skripsinya dan bekerja jadi kurir di perusahaan ekspedisi. Sayangnya, kenangan bersama Mendung masih sulit dilupakan.
Bersama sahabatnya, Kartolo (Tommy Lim) dan Awan (Kery Astina) curhatan kegalauan Udan selalu muncul saat hubungan Udan dan Mendung kian renggang. Konflik kisah cinta Udan makin panas saat ada kesalahpahaman dengan sahabatnya, Awan. Akhirnya, Mendung paham betul harus makin fokus prioritaskan karier dan lupakan Udan untuk selamanya.
Seseorang berubah karena dua hal,Â
pikirannya yang terbuka atau hatinya yang terluka
(Udan)
    Â
Film Mendung Tanpo Udan tak terlalu segmented dikhususkan bagi para pendengar setia lagu yang viral. Cerita yang disajikan masih universal khas pemuda kota besar. Ada sosok pemuda yang mengejar cita-cita dengan karya yang dibuat pakai hati. Tapi dilain sisi, ada sosok wanita karier yang justru membuatnya harus jatuh hati.
Premis sederhana ala seniman lokal yang terjebak dalam kisah cinta dan idealisme pikiran sebenarnya hal sama dengan film kebanyakan. Cerita Mendung Tanpo Udan memang mudah dicerna, tapi agak kurang bisa dinikmati.Â
Pemilihan jokes dalam tiap adegan terlalu mengada-ada sebagaimana lelucon tentang vespa atau tipe orang yang naik motor pernah juga diangkat dalam film Srimulat. Meski terkesan natural, tapi humor tak menjadi padat dalam alurnya.
Perjuangan menjadi musisi, konflik persahabatan, usaha pendekatan kembali Udan ke Mendung, sampai problem remaja terhadap orangtua tak mampu dilekatkan dalam film ini.Â
Padahal pengembangan karakter sudah membawa penonton ke arah tersebut. Tapi, tak ada yang bisa diampuni dari cerita film yang bisa dimasukkan dalam golongan film televisi (FTV).Â
Masalah-masalah tersebut memang membuat Udan jadi teruji dan makin bijaksana. Sosoknya pun terbentuk sebagai pemuda yang idealis, tapi harus berpikir realistis.
Dalam film Mendung Tanpo Udan, Erick Estrada berperan sebagai Udan dan Yunita Siregar menjadi karakter Mendung. Mereka pernah jalan bersama dan tiap hari saling sayang dalam film.Â
Meski sempat dicibir netizen tak good looking, Erick dalam film ini paham betul seperti apa menunjukkan ekspresi yang wajar. Interaksi Udan dan Mendung pun terlihat nyata sehingga membuat film gampang dicerna penonton. Meski, tak ada adegan yang istimewa.