Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Cerita Cinta Drama Komedi "Mendung Tanpo Udan" Diangkat Melalui Film

24 Februari 2024   14:16 Diperbarui: 26 Februari 2024   17:21 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Mendung Tanpo Udan (dok. Nant Entertainment)

Rasa minder Udan yang merasa tak pantas lagi untuk Mendung membuat Ia putuskan move on. Hari-hari Udan berubah, Ia mulai selesaikan skripsinya dan bekerja jadi kurir di perusahaan ekspedisi. Sayangnya, kenangan bersama Mendung masih sulit dilupakan.

Bersama sahabatnya, Kartolo (Tommy Lim) dan Awan (Kery Astina) curhatan kegalauan Udan selalu muncul saat hubungan Udan dan Mendung kian renggang. Konflik kisah cinta Udan makin panas saat ada kesalahpahaman dengan sahabatnya, Awan. Akhirnya, Mendung paham betul harus makin fokus prioritaskan karier dan lupakan Udan untuk selamanya.

Seseorang berubah karena dua hal, 

pikirannya yang terbuka atau hatinya yang terluka

(Udan)

        

Penulis nonton langsung film Mendung Tanpo Udan saat Gala Premiere (Dokumentasi Pribadi)
Penulis nonton langsung film Mendung Tanpo Udan saat Gala Premiere (Dokumentasi Pribadi)

Film Mendung Tanpo Udan tak terlalu segmented dikhususkan bagi para pendengar setia lagu yang viral. Cerita yang disajikan masih universal khas pemuda kota besar. Ada sosok pemuda yang mengejar cita-cita dengan karya yang dibuat pakai hati. Tapi dilain sisi, ada sosok wanita karier yang justru membuatnya harus jatuh hati.

Premis sederhana ala seniman lokal yang terjebak dalam kisah cinta dan idealisme pikiran sebenarnya hal sama dengan film kebanyakan. Cerita Mendung Tanpo Udan memang mudah dicerna, tapi agak kurang bisa dinikmati. 

Pemilihan jokes dalam tiap adegan terlalu mengada-ada sebagaimana lelucon tentang vespa atau tipe orang yang naik motor pernah juga diangkat dalam film Srimulat. Meski terkesan natural, tapi humor tak menjadi padat dalam alurnya.

Perjuangan menjadi musisi, konflik persahabatan, usaha pendekatan kembali Udan ke Mendung, sampai problem remaja terhadap orangtua tak mampu dilekatkan dalam film ini. 

Padahal pengembangan karakter sudah membawa penonton ke arah tersebut. Tapi, tak ada yang bisa diampuni dari cerita film yang bisa dimasukkan dalam golongan film televisi (FTV). 

Masalah-masalah tersebut memang membuat Udan jadi teruji dan makin bijaksana. Sosoknya pun terbentuk sebagai pemuda yang idealis, tapi harus berpikir realistis.

Dalam film Mendung Tanpo Udan, Erick Estrada berperan sebagai Udan dan Yunita Siregar menjadi karakter Mendung. Mereka pernah jalan bersama dan tiap hari saling sayang dalam film. 

Meski sempat dicibir netizen tak good looking, Erick dalam film ini paham betul seperti apa menunjukkan ekspresi yang wajar. Interaksi Udan dan Mendung pun terlihat nyata sehingga membuat film gampang dicerna penonton. Meski, tak ada adegan yang istimewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun