Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Revolusi Industri 4.0 untuk Produk Makanan dan Minuman Dalam Negeri

1 Agustus 2018   01:53 Diperbarui: 1 Agustus 2018   02:25 16440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesan dari Direct Message (DM) di instagram masuk melalui gawai yang aku bawa. Ada apresiasi dari pembaca atas tulisan yang aku tulis di Kompasiana. Artikel tentang caraku mencintai produk Indonesia dengan berkolaborasi bersama pelaku kreatif lokal dan memakai brand lokal menjadi sorotan dari orang yang tak aku kenal.

Puji syukur jika memang tulisanku bisa jadi referensi siapa saja. Apalagi, aku memang suka menulis tentang potensi lokal yang ada di Indonesia. Semua itu aku lakukan agar dunia bisa membaca bahwa Indonesia memang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Screenshot DM IG dari pembaca Kompasiana
Screenshot DM IG dari pembaca Kompasiana

       Baca juga:

Dengan berkembangnya era digitalisasi, kita dituntut untuk berkreasi dan berinovasi melalui sektor industri lokal. Generasi milenial sebagai bonus demografi dalam rentang usia produktif harus sadar akan potensi yang Indonesia miliki. Niscaya, kita harus berbenah diri agar nilai ekspor jauh lebih tinggi dibanding nilai impor sehingga Indonesia bisa berada di puncak dunia saat masa emas di tahun 2030 nanti.

Kondisi demikian membuat Indonesia harus siap menghadapi revolusi industri 4.0. Fenomena ini memberi peluang untuk revitalisasi sektor manufaktur Indonesia sehingga mempercepat pencapaian visi Indonesia untuk menjadi 10 ekonomi terbesar di dunia. 

Demi mewujudkan langkah tersebut, Kementerian Perindustrian telah menyusun inisiatif "Making Indonesia 4.0" untuk mengimplementasikan arah dan strategi yang jelas bagi pergerakan industri Indonesia di masa yang akan datang, termasuk di lima sektor yang menjadi fokus dan 10 prioritas nasional dalam upaya memperkuat struktur perindustrian Indonesia.

5 Sektor Industri Prioritas
5 Sektor Industri Prioritas
Dari 5 sektor industri prioritas tersebut, penulis mendapat kesempatan lebih dalam untuk mengenal industri makanan dan minuman melalui Forum Komunikasi Bakohumas, Kementerian Perindustrian (26/07/2018). 

Tema diskusi pada Kamis lalu yaitu tentang Peluang dan Tantangan Industri Makanan & Minuman di era Industri 4.0. Tampak narasumber yang hadir, Gati Wibawaningsih (Dirjen IKM KemenPerin), R. Niken Widiastuti (Dirjen IKP KomInfo), Abdul Rochim (Direktur Industri Minuman, Tembakau, dan Bahan Penyegar), dan Iryana Margahayu (Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Humas Badan Standarisasi Nasional).

Forum Komunikasi Bakohumas
Forum Komunikasi Bakohumas
 

Dalam kata sambutannya, Ibu Gati Wibawaningsih selaku Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang mewakili Menteri Perindustrian menyatakan bahwa kualitas industri makanan dan minuman dalam negeri tidak kalah dengan negara lain. Industri ini punya banyak peluang yang bisa digali seperti mendatangkan banyak modal melalui investasi, membuka lapangan pekerjaan yang luas, dan mensejahterakan daerah-daerah di pelosok dengan keunggulan makanan khas masing-masing.

Tercatat dari data bahwa saat ini sudah ada 8.507 unit usaha yang mengolah produk kuliner menjadi cemilan sedap yang bisa kita nikmati sekarang. Industri ini terdiri dari perusahaan besar dan kecil yang tersebar di seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun