Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Baca itu Seru! Ini 4 Alasannya

16 Februari 2017   22:33 Diperbarui: 17 Februari 2017   01:33 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Goodreads Indonesia

Tepat hari ini, tanggal 16 Februari 2017 generasi literasi merayakan World Read Aloud Day 2017.  World Read Aloud Day ingin memotivasi anak-anak, remaja, dan orang dewasa di seluruh dunia untuk merayakan kekuatan kata-kata dan menciptakan masyarakat pembaca yang menunjukkan kepada dunia bahwa setiap orang berhak untuk membaca dan menulis.

Membaca seharusnya menjadi gaya hidup setiap orang. Tidak hanya membaca buku, tetapi membaca apa saja, terutama di era digital yang membuat informasi menyebar dan berkembang dengan pesat. Bacaan itu ibarat sumur ide yang tak pernah kering. Baca apa saja yang bisa men-sugesti kita untuk menulis lebih dalam, lebih jauh, dan lebih lengkap. Jika ada sesuatu yang menarik dari suatu bacaan, bacalah dan pahami apa yang ada di telaga jiwa tulisan itu. Seorang pembaca yang baik akan menemukan mutiara-mutiara kehidupan yang tak ternilai harganya dari setiap tulisan yang Ia baca.

Mengapa kita perlu membudayakan membaca?

1. Karena dengan baca kita bisa berpikir kritis

Membaca menjadi suatu kegiatan yang sangat bermanfaat. Salah satu manfaatnya yaitu mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Saat membaca, kita tidak sekedar mengeja kata demi kata, tetapi memikirkan secara mendalam. Untuk mengingat perkembangan informasi yang cepat, ada baiknya kita membandingkan informasi yang kita terima dengan informasi serupa dari sumber-sumber lain yang terpercaya. Jika kita terbiasa untuk membaca dengan teliti dari berbagai sumber, kita juga melatih diri untuk menyikapi berita secara kritis. 

Selain itu, membaca dengan kritis berarti memberi waktu kepada diri kita untuk merespon informasi yang kita terima dengan jeli. Sikap kritis akan membuat pembaca tidak mudah diperdaya saat membaca suatu hal, menerima tawaran atau promosi penjualan barang tertentu, dan sebagainya.

2. Karena dengan baca kita bisa selektif

Penyebaran informasi sudah banyak dilakukan para pengguna media sosial karena mereka tidak membaca berulang kali informasi yang mereka dapat. Mereka langsung share begitu saja informasi dengan cepat. Ini menjadi penyebab beredar berita yang diragukan kebenarannya (hoax). Iklim provokasi pun tercipta bahkan bisa merusak persepsi seseorang terhadap suatu hal atau peristiwa. 

Dengan membaca berulang kali, seharusnya informasi yang diterima kita cerna terlebih dahulu. Sebagai pembaca, kita harus terbiasa cermat dan teliti kembali untuk menguji kebenaran informasi tersebut agar informasi yang kita bagikan lebih bermanfaat jika dapat dipercaya kebenarannya (sumber yang kredibel).

3. Karena dengan baca kita bisa berwawasan luas

Seorang yang suka membaca dapat menjadi sumber berita. Para pembaca mampu menceritakan kembali apa yang pernah mereka baca. Kita bisa karena baca. Seorang pembaca akan mendapat ilmu pengetahuan, menjelajah ruang dan waktu tanpa bergerak, dan menginspirasi aksi perubahan.

4. Karena dengan baca kita bisa mendapat petunjuk

Contohnya saat kita belanja online masih banyak yang bertanya cara pemesanan produk tersebut atau penggunaan kode promo. Padahal sudah dituliskan semua cara di website atau situ yang tersedia. Ada juga orang yang sering bertanya tentang promosi di suatu toko, meskipun sudah diberi penjelasan tertulis di dekat barang yang sedang dipromosikan. Keengganan untuk membaca juga menunjukkan ketidakpedulian kita terhadap sekitar. Kita tidak tahu karena tidak mau membaca.  

Alasan seorang menulis petunjuk yaitu untuk dibaca, maka ada sesuatu hal penting yang ingin disampaikan dan harus pembaca perhatikan. Tidak seharusnya kita mengabaikannya. Jika kita mengambil waktu sejenak untuk membaca penjelasan yang sudah dituliskan, maka kita terhindar dari mempertanyakan hal-hal yang sudah dituliskan dengan jelas.

***

Ayo rayakan World Read Aloud Day dengan membaca lantang, mewakili sekitar 758 juta orang di dunia yang tidak bisa membaca. Membaca itu modal dari menulis. Membaca itu menunjukkan diri Anda yang elegan. Berhentilah kalian para penulis yang copy paste dan menyebar fitnah. Berubahlah menjadi penulis yang menyajikan bahan bacaan nan kreatif hingga kalian menunjukkan kualitas bahan bacaan yang kalian buat. Jika tidak sanggup menulis maka bacalah karya-karya setiap tulisan terlebih dahulu. 

Mari kita giat membaca untuk mengumpulkan fakta. Kita budayakan membaca apa saja. Dengan membiasakan membaca, maka kita melatih diri menjadi pribadi yang siap menyikapi informasi secara bijak sehingga tidak mudah diperdaya dan turut berpartisipasi dalam membagikan informasi yang teruji kebenarannya. Saya bangga menjadi bagian dari generasi gemar membaca!

"Reading and writing, like everything else, improve with practice. And, of course, if there are no young readers and writers, there will shortly be no older ones. Literacy will be dead, and democracy - which many believe goes hand in hand with it - will be dead as well." (Margaret Atwood)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun