Tepat hari ini, tanggal 16 Februari 2017 generasi literasi merayakan World Read Aloud Day 2017. Â World Read Aloud Day ingin memotivasi anak-anak, remaja, dan orang dewasa di seluruh dunia untuk merayakan kekuatan kata-kata dan menciptakan masyarakat pembaca yang menunjukkan kepada dunia bahwa setiap orang berhak untuk membaca dan menulis.
Membaca seharusnya menjadi gaya hidup setiap orang. Tidak hanya membaca buku, tetapi membaca apa saja, terutama di era digital yang membuat informasi menyebar dan berkembang dengan pesat. Bacaan itu ibarat sumur ide yang tak pernah kering. Baca apa saja yang bisa men-sugesti kita untuk menulis lebih dalam, lebih jauh, dan lebih lengkap. Jika ada sesuatu yang menarik dari suatu bacaan, bacalah dan pahami apa yang ada di telaga jiwa tulisan itu. Seorang pembaca yang baik akan menemukan mutiara-mutiara kehidupan yang tak ternilai harganya dari setiap tulisan yang Ia baca.
Mengapa kita perlu membudayakan membaca?
1. Karena dengan baca kita bisa berpikir kritis
Membaca menjadi suatu kegiatan yang sangat bermanfaat. Salah satu manfaatnya yaitu mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Saat membaca, kita tidak sekedar mengeja kata demi kata, tetapi memikirkan secara mendalam. Untuk mengingat perkembangan informasi yang cepat, ada baiknya kita membandingkan informasi yang kita terima dengan informasi serupa dari sumber-sumber lain yang terpercaya. Jika kita terbiasa untuk membaca dengan teliti dari berbagai sumber, kita juga melatih diri untuk menyikapi berita secara kritis.Â
Selain itu, membaca dengan kritis berarti memberi waktu kepada diri kita untuk merespon informasi yang kita terima dengan jeli. Sikap kritis akan membuat pembaca tidak mudah diperdaya saat membaca suatu hal, menerima tawaran atau promosi penjualan barang tertentu, dan sebagainya.
2. Karena dengan baca kita bisa selektif
Penyebaran informasi sudah banyak dilakukan para pengguna media sosial karena mereka tidak membaca berulang kali informasi yang mereka dapat. Mereka langsung share begitu saja informasi dengan cepat. Ini menjadi penyebab beredar berita yang diragukan kebenarannya (hoax). Iklim provokasi pun tercipta bahkan bisa merusak persepsi seseorang terhadap suatu hal atau peristiwa.Â
Dengan membaca berulang kali, seharusnya informasi yang diterima kita cerna terlebih dahulu. Sebagai pembaca, kita harus terbiasa cermat dan teliti kembali untuk menguji kebenaran informasi tersebut agar informasi yang kita bagikan lebih bermanfaat jika dapat dipercaya kebenarannya (sumber yang kredibel).
3. Karena dengan baca kita bisa berwawasan luas
Seorang yang suka membaca dapat menjadi sumber berita. Para pembaca mampu menceritakan kembali apa yang pernah mereka baca. Kita bisa karena baca. Seorang pembaca akan mendapat ilmu pengetahuan, menjelajah ruang dan waktu tanpa bergerak, dan menginspirasi aksi perubahan.