4. Karena dengan baca kita bisa mendapat petunjuk
Contohnya saat kita belanja online masih banyak yang bertanya cara pemesanan produk tersebut atau penggunaan kode promo. Padahal sudah dituliskan semua cara di website atau situ yang tersedia. Ada juga orang yang sering bertanya tentang promosi di suatu toko, meskipun sudah diberi penjelasan tertulis di dekat barang yang sedang dipromosikan. Keengganan untuk membaca juga menunjukkan ketidakpedulian kita terhadap sekitar. Kita tidak tahu karena tidak mau membaca. Â
Alasan seorang menulis petunjuk yaitu untuk dibaca, maka ada sesuatu hal penting yang ingin disampaikan dan harus pembaca perhatikan. Tidak seharusnya kita mengabaikannya. Jika kita mengambil waktu sejenak untuk membaca penjelasan yang sudah dituliskan, maka kita terhindar dari mempertanyakan hal-hal yang sudah dituliskan dengan jelas.
***
Ayo rayakan World Read Aloud Day dengan membaca lantang, mewakili sekitar 758 juta orang di dunia yang tidak bisa membaca. Membaca itu modal dari menulis. Membaca itu menunjukkan diri Anda yang elegan. Berhentilah kalian para penulis yang copy paste dan menyebar fitnah. Berubahlah menjadi penulis yang menyajikan bahan bacaan nan kreatif hingga kalian menunjukkan kualitas bahan bacaan yang kalian buat. Jika tidak sanggup menulis maka bacalah karya-karya setiap tulisan terlebih dahulu.Â
Mari kita giat membaca untuk mengumpulkan fakta. Kita budayakan membaca apa saja. Dengan membiasakan membaca, maka kita melatih diri menjadi pribadi yang siap menyikapi informasi secara bijak sehingga tidak mudah diperdaya dan turut berpartisipasi dalam membagikan informasi yang teruji kebenarannya. Saya bangga menjadi bagian dari generasi gemar membaca!
"Reading and writing, like everything else, improve with practice. And, of course, if there are no young readers and writers, there will shortly be no older ones. Literacy will be dead, and democracy - which many believe goes hand in hand with it - will be dead as well." (Margaret Atwood)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H