Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bedah Kuliner Ala Saya di Festival Kuliner Serpong (FKS) 2016

27 Agustus 2016   21:47 Diperbarui: 27 Agustus 2016   23:21 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata si penjualnya, Tahu Petis Yudhistira ini berasal dari Semarang. Yang mana nama Yudhistira ini diambil bukan dari nama orang yang berjualan atau pedagangnya, melainkan diambil dari nama sebuah jalan tempat tinggal si penjual semasa kecilnya.

Walaupun sebenarnya, Semarang itu lebih kita kenal dengan kota Lumpia atau Bandeng Prestonya. Ternyata, tahu petisnya yummy bangeeeet. Jika masih kurang petisnya, Kompasianer bisa minta tambah sama si penjualnya atau bisa juga beli petisnya langsung di sini untuk praktek masak-memasak di rumah. 

Rasa kuliner ini cenderung manis menjadi rasa yang lebih ramah dengan lidah orang kebanyakan tanpa meninggalkan cita rasa khas Semarang yang populer manis dan gurih. Petisnya tidak membuat eneg, dan tahunya renyah serta empuk. Pantas saja, Tagline yang diusung oleh penjualnya pun sangat menarik yaitu Tahu Petis Yudhistira ;we serve you Semarang’s unique original recipe. Saya jamin kompasianer akan menyesal jika belum pernah coba. Semoga saja, tahu petis Yudhistira juga bisa menjadi warisan budaya leluhur asli Semarang yah*

tahu-petis-yudhistira-jpg-57c192d6999373944b105552.jpg
tahu-petis-yudhistira-jpg-57c192d6999373944b105552.jpg
3. Es Shanghai

Untuk mendapatkan es ini, Kompasianer bisa mengunjungi booth Es Campur Jeli Pluit A Cen. Banyak pilihan santapan minuman yang sangat menyegarkan disini. Akhirnya, karena dalam keadaan dahaga di siang terik panas membara. Saya pun memilih Es Shanghai. Secara kemasan, es shanghai ini hampir mirip dengan es teler. Hanya saja, dari segi rasa, es shanghai ini tidak terlalu manis. Kandungan bermacam-macam buah di dalam es ini pun kaya akan fruktosa, sejenis glukosa alami yang aman bagi lambung setelah perut seharian kosong.

img-0023-jpg-57c195e2dd22bd5b537632ac.jpg
img-0023-jpg-57c195e2dd22bd5b537632ac.jpg
4. Es Goyang

Jajanan SD ini memang penuh cita rasa nostalgia. Dinamakan es goyang karena saat membuat es ini, penjualnya harus menggoyangkan gerobaknya secara perlahan. Bukannya penjualnya yang goyang loh yah!. Dan walhasil, Es ini mampu menggoyang lidah saya, apalagi rasanya yang coklat.

es-goyang-dokpri-57c197d7cb23bd8c4d6bc94b.jpg
es-goyang-dokpri-57c197d7cb23bd8c4d6bc94b.jpg
5. Bubur Madura

Karena bingung masih ada saldo di kartu, saya pun mencari kuliner yang antriannya paling panjang. Akhirnya, saya menemukan bubur yang unik. Kenapa unik? Karena bubur ini kaya warna. Walaupun, saya tidak sempat bertanya, campuran apa saja yang ada di dalam bubur ini, tapi saya tetap menikmati karena rasanya sangat manis. Kalau kata si penjualnya sih, manisnya seperti saya ! Tapi bo'ong*

bukan-bubur-ayam-jpg-57c198e6197b61524eba40e7.jpg
bukan-bubur-ayam-jpg-57c198e6197b61524eba40e7.jpg
6. Java Oenik (Djadjanan Tempo Doeloe)

Sisa-sisa saldo semakin menipis, setelah kesana kemari mencari kuliner bukan alamat palsu, saldo saya pun hanya tersisa Rp. 2.500,-. Dengan prinsip ekonomis, saya pun harus mencari kuliner yang sesuai dengan saldo agar pas habisnya. Hahahaha. Lalu, Saya pun bertemu dengan berbagai jenis jajanan semasa kanak-kanak dulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun