Mohon tunggu...
Farhan Achmad F
Farhan Achmad F Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berpikir, bergerak, dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Peran Mahasiswa dalam Membangun Ekonomi Indonesia: Perspektif Aktivis dan Entrepreneur

18 Juli 2022   21:47 Diperbarui: 19 Juli 2022   00:56 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nah, 270 juta rakyat indonesia ini bukan tergantung orang luar. Tergantung pemuda-pemudi indonesia, bagaimana kita memberi nilai tambah kewiraushaan di dalam diri kita, mental mindset kita untuk maju. Kalau seluruh 270 juta rakyat indonesia punya jiwa kewirausahaan pasti indonesia maju.

 

Kenapa kita harus ngomong by 2045, seratus tahun kemerdekaan indonesia kita akan menjadi nomor lima terbesar dunia? Lho kita ini udah nomer 4 populasi terbesar di dunia kok ga jadi nomor 4? Karena mental pemuda-pemudi indonesia kurang tangguh, kalian ditantang ini masa ga berani bergerak? Tapi sekali lagi, jangan hari pertama datang-menggebu-gebu, hari kedua menyerah, hari ketiga gak nongol atau malah minta amplop. Nah itu, dimana pancasila kita kalau hari ketiga minta amplop? 

Saya selalu ngomong, lu jangan hanya menghafalkan lima sila pancasila, tapi kita renungkan, dan internalisasi  sampai sedalam-dalamnya dan tidak usah lihat tetangga kiri-kanan, cukup berkaca sendiri-sendiri dan lihat apa sih yang kurang di kita, bagaimana kita perbaikinya, itu sudah wirausaha. 

Wirausaha itu kan usaha mandiri, ya intense-kan lah usaha kita, jangan menyuruh orang tua yang ngomong, jangan menyuruh tetangga yang ngomong, jalankan sendiri. Betul, itu usaha mandiri kan? Wira-usaha.

 

Kalau semua orang indonesia punya semangat wirausaha dalam hati dengan dasar pancasila, kalau indonesia gak maju dan jadi negara keempat di dunia secara GDP terbesar baik 2045, sepertinya kita tidak layak disebut Indonesia maju atau Indonesia Pancasila. Dan itu salah siapa? Salah semua orang yang merasa dirinya WNI, semua orang.

 

Menurut pemikiran dangkal saya, daripada kita berdemo di jalan, lebih baik kita mengedukasi masyarakat, baik itu di forum akademik maupun ranah sosial media. Sekali lagi saya sampaikan, preman di jalan, jangan. Tapi jadilah 'preman intelektual', Indonesia Pancasila. Banyak orang 'tua' disana yang berharap dengan kita, generasi milenial. 

Makanya saya masuk ke perguruan tinggi salah satunya selain karena cita-cita, yang positif ini, harapan orang tua kita ini juga bisa tertuang di yang muda karena kita mungkin bisa satu forum dengan semangat egaliter dan komunitarianisme.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun