Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ajaran Orang Jawa Lewat "Lelagon Dolanan Bocah"

16 Februari 2018   15:08 Diperbarui: 16 Februari 2018   15:21 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[4] Terjemahan syair Tangising Wong Wedi Mati: //Sekalipun dimasukkan ke dalam gedung terkunci/Bagi seorang yang menangis karena takut mati/Tetapi kalau sudah ditakdirkan mati/Tidak akan kembali hidup di dunia//.

[5] Terjemayhan syair Bang-Bang Wis Rahina: //Langit merah menandakan hari telah pagi/Matahari terbit/Sinar berpendar/Cit-cit-cuit-cuit/Cit-cit-cuit-cuit cit-cuit/Ramai suara kicauan (burung)//Krengket kerat-keret/Krengket kerat-keret/Menimba air dari sumur/Mandi (berulang kali menyiramkan air ke tubuh dengan gayung)/Sangatlah segar sangatlah segar/Agar (tubuh) menjadi sehat//.

[6] Terjemahan syair Gumregah: //Bangkit bangkit segera bangun/Jangan sering berhenti dan menengok ke belakang/Bergegas untuk dikerjakan/Agar cepat selesai (pekerjaan) dan bermanfaat//.

[7] Terjemahan syair Gundhul-Gundhul Pacul: //Anak dengan kepala gundul berkuncung /Berlagak sok/Membawa bakul di kepala/Berlagak sok/Bakul terjatuh/Nasinya tumpah di halaman/Bakul terjatuh/Nasinya tumpah di halaman//.

[8] Terjemahan syair Menthok-Menthok: //Mentok-mentok, aku kasih tahu/Bila wajahmu sangat memalukan/Jangan menampakkan diri/Di kandang saja/Lebih enak mendengkur/Tidak usah bekerja/Mentok-mentok jika jalanmu/Mengegol-egol membikin tertawa//.

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun