Pengelolaan air bisa dilakukan dengan penambahan probiotik ke dalam wadah budidaya. Cara dan dosisnya bisa dilihat di tabel berikut.
Setelah kita mengetahui langkah-langkah budidaya lele dengan sistem bioflok pastinya terdapat kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut. Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan sistem bioflok.
Keuntungan penerapan sistem bioflok pada budidaya ikan lele antara lain :
- Sedikit pergantian air.
- Tidak tergantung sinar matahari.
- Padat tebar lebih tinggi.
- Produktivitas tinggi.
- Efisien pakan (FCR bisa mencapai 0,7).
- Efisien dalam pemanfaatan lahan.
- Membuang limbah lebih sedikit.
- Ramah lingkungan.
- pH air menjadi relatif stabil.
- Tidak memerlukan pergantian air, karena pergantian air akan mengakibatkan biosecurity mati.
- Limbah yang ada pada kolam budidaya akan didaur ulang menjadi pakan berprotein tinggi, sehingga biaya pembelian pakan dapat diminimalisir.
Kekurangan penerapan sistem bioflok pada budidaya ikan lele antara lain :
- Tidak dapat diterapkan pada kolam atau tambak yang bocor atau rembes, karena dapat mengancam biosecurity yang ada.
- Memerlukan aerator yang dapat bekerja terus-menerus sebagai penyuplai oksigen.
- Pengamatan air dilakukan lebih sering dan teliti untuk mencegah timbulnya ammonia dan nitrit.
- Apabila aerasi berhenti, maka akan terjadi pengendapan bahan organik di dasar kolam yang mengakibatkan pH air menurun atau menjadi asam.
- Apabila flok terlalu pekat dapat menyebabkan kematian bertahap, karena oksigen menjadi rendah.
Referensi :
Suprapto. 2013. Budidaya ikan lele dumbo-Dengan Menerapkan Teknologi Bioflok. Klinik IPTEK Mina Bisnis Pacitan. Jawa Timur.
Windriani, U. 2017. Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok. Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya. Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H