2. Pemasangan Peralatan
Peralatan seperti pompa, selang aerator, filter, dan pipa pengeluaran pompa dipasang dan diuji coba. Aliran dibuat melingkar agar endapan berada di bagian tengah kolam.
3. Perlakuan (Treatment)
Ada beberapa cara treatment adalah sebagai berikut :
- Kapur tohor gr per m3/dolomit 200 gr per m3/kaptan 200 gr per m3/mill 150 gr per m3.
- Garam krosok (non-iodium) : 3 kg per m3 air.
- Probiotik 5 cc per m3. Jenis probiotik yang digunakan adalah bakteri heterotrof seperti Bacillus subtilis, Bacillus licheniformis, Bacillus megaterium, Bacillus polymyxa.
- Gula pasir 75 gr per m3 atau Molase (tetes tebu) sebanyak 100 cc per m3.
- Lalu, biarkan air selama 7 hari atau air kelihatan berubah warna dan terasa lebih licin.
- Kolam siap ditebar benih.
4. Pengadukan dan Aerasi
Blower 100 watt digunakan untuk proses pengadukan yang bisa dimanfaatkan untuk 6 unit kolam bundar. Pengadukan ini bertujuan bahan-bahan organic teraduk rata dan terurai secara aerobic, meningkatkan DO, membuang gas CO2, mengurangi penurunan pH & alkalinitas air, serta menambah kandungan O2. Pengadukan dan aerasi ini sangat diperlukan untuk menjaga flok tetap tersuspensi di dalam air.
C. Penebaran Benih
Benih lele yang ditebar berukuran 7-8 cm dengan pada tebar yaitu 1000 ekor/m2. Benih lele direndam dengan vaksin sebelum penebaran. Pagi/sore hari adalah waktu yang tepat saat menebar benih.
D. Manajemen Pakan
Benih lele dipuasakan selama 2 hari untuk proses adaptasi lingkungan setelah proses penebaran benih selesai. Pada pemberian pakan pertama kali selain probiotik, sebaiknya dilakukan pengapuran 7 hari sekali pada bulan pertama dan setiap 5 kali sehari pada bulan berikutnya dengan dosis 200 gr per m3. Lalu, unsur C seperti tepung terigu, tepung beras, dan tapioca ditambahkan sebanyak 240 gr per 10 kg pakan. Kemudian, berikan aerasi kuat di dasar kolam hingga permukaan air untuk mempercepat pengadukan hingga flok terbentuk.
E. Pengelolaan Air