Mohon tunggu...
Achmad Syauqibik
Achmad Syauqibik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Padjadjaran

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Serba-serbi Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok

25 Maret 2022   09:00 Diperbarui: 25 Maret 2022   09:08 1647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung pecel lele di pinggir jalan raya, dokpri

Pernahkah Anda makan pecel lele yang dijual di pinggir jalan atau dijual di sekitar alun-alun? Pernah bukan? Pecel lele tidak terlepas dari bahan utamanya yaitu ikan lele. Ikan lele merupakan komoditas ikan air tawar yang asalnya dari Benua Afrika yaitu lele dumbo (Clarias gariepinus) dan lele lokal (Clarias batrachus). Secara umum, ikan lele mempunyai tubuh licin, berlendir, tidak memiliki sisik, bersungut, dan berkumis. Untuk habitatnya sendiri, ikan lele banyak hidup di perairan air tawar, pada dataran rendah, hingga perairan sedikit payau. Ikan ini bersifat nokturnal dan merupakan pemakan hewan/bangkai yang disebut dengan carnivorousscavanger.

Pembudidayan ikan lele di Indonesia sudah berkembang pesat terutama di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti ikan lele ini bisa dibudidayakan di lahan dan sumber airnya terbatas dengan padat tebar tinggi. Alasan kedua yaitu teknologi pembudidayaannya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat Indonesia. Selanjutnya, pemasaran lele relatif mudah seperti dijual ke pedagang pecel lele, dibuat abon, tepung, dsb. Alasan selanjutnya yaitu modal usaha budidaya lele relatif rendah dan sedikit. Terakhir, waktu usahanya tidak terlalu lama sampai pemanenan. Usaha budidaya ikan lele sangatlah menguntungkan karena punya nilai ekonomi yang cukup tinggi, tidak perlu perawatan yang rumit, merupakan penghasil protein yang tinggi, harga jual terjangkau di pasaran dibanding ikan lain, dan mudah didapat di pasaran/tidak langka.

Di era yang modern sekarang ini, sistem budidaya lele tidak hanya melulu dengan kolam terpal, karamba jaring apung, karamba jaring tancap, dll. Semakin berkembangnya zaman dan dibarengi dengan teknologi terbarukan, ikan lele ini bisa dibudidayakan dengan sistem bioflok. Apa itu sistem bioflok?

Gambaran dan mekanisme sistem bioflok, dokpri
Gambaran dan mekanisme sistem bioflok, dokpri
Bioflok berasal dari kata “bios” yang berarti kehidupan dan “flok/flock” yang artinya gumpalan. Oleh karena itu, bioflok adalah kumpulan dari banyak individu/organisme seperti bakteri, algae, jamur, cacing, protozoa, dan lainnya yang tergabung dalam bentuk gumpalan atau flok. Sistem bioflok berarti memperbanyak bakteri/mikroba menguntungkan ke dalam media budidaya ikan seperti lele. Hal ini bertujuan memperbaiki dan menjaga kestabilan mutu air, menekan perkembangan bakteri yang merugikan/bersifat patogen, menekan senyawa beracun seperti amoniak, sehingga ikan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik (Suprapto, 2013).

Terdapat beberapa langkah budidaya ikan lele dengan sistem bioflok yaitu pembuatan kolam, persiapan kolam, penebaran benih, manajemen pakan, dan pengelolaan air. Mari kita bahas satu per satu langkah tersebut!

A. Pembuatan Kolam

Pembuatan kolam bioflok, dokpri
Pembuatan kolam bioflok, dokpri
Kontruksi kolam sistem bioflok sendiri dapat terbuat dari beton, terpal, bahkan fiber. Berikut merupakan alat dan bahan pembuatan kontruksi kolam bundar berbahan plastik dengan rangka besi anyaman (besi wiremesh) :
  1. Besi anyaman diameter 6 mm untuk rangka dinding kolam
  2. Fiber tipis 2 mm untuk pelapis dinding
  3. Plastik/terpal untuk dinding dan dasar kolam
  4. Knee 2 buah & pipa PVC 2 inchi
  5. Sealer atau lem
  6. Gunting
  7. Gergaji besi

B. Persiapan Kolam

1. Pengisian Air

Sebelum diisi air sampai penuh dengan ketinggian 80-100 cm, kolam terlebih dahulu disterilisasi dan dilakukan pengeringan juga desinfeksi dengan kaporit 10 %.

2. Pemasangan Peralatan

Peralatan seperti pompa, selang aerator, filter, dan pipa pengeluaran pompa dipasang dan diuji coba. Aliran dibuat melingkar agar endapan berada di bagian tengah kolam.

3. Perlakuan (Treatment)

Ada beberapa cara treatment adalah sebagai berikut :

  • Kapur tohor gr per m3/dolomit 200 gr per m3/kaptan 200 gr per m3/mill 150 gr per m3.
  • Garam krosok (non-iodium) : 3 kg per m3 air.
  • Probiotik 5 cc per m3. Jenis probiotik yang digunakan adalah bakteri heterotrof seperti Bacillus subtilis, Bacillus licheniformis, Bacillus megaterium, Bacillus polymyxa.
  • Gula pasir 75 gr per m3 atau Molase (tetes tebu) sebanyak 100 cc per m3.
  • Lalu, biarkan air selama 7 hari atau air kelihatan berubah warna dan terasa lebih licin.
  • Kolam siap ditebar benih.

4. Pengadukan dan Aerasi

Blower 100 watt digunakan untuk proses pengadukan yang bisa dimanfaatkan untuk 6 unit kolam bundar. Pengadukan ini bertujuan bahan-bahan organic teraduk rata dan terurai secara aerobic, meningkatkan DO, membuang gas CO2, mengurangi penurunan pH & alkalinitas air, serta menambah kandungan O2. Pengadukan dan aerasi ini sangat diperlukan untuk menjaga flok tetap tersuspensi di dalam air.

C. Penebaran Benih

Benih lele yang ditebar berukuran 7-8 cm dengan pada tebar yaitu 1000 ekor/m2. Benih lele direndam dengan vaksin sebelum penebaran. Pagi/sore hari adalah waktu yang tepat saat menebar benih.

D. Manajemen Pakan

Benih lele dipuasakan selama 2 hari untuk proses adaptasi lingkungan setelah proses penebaran benih selesai. Pada pemberian pakan pertama kali selain probiotik, sebaiknya dilakukan pengapuran 7 hari sekali pada bulan pertama dan setiap 5 kali sehari pada bulan berikutnya dengan dosis 200 gr per m3. Lalu, unsur C seperti tepung terigu, tepung beras, dan tapioca ditambahkan sebanyak 240 gr per 10 kg pakan. Kemudian, berikan aerasi kuat di dasar kolam hingga permukaan air untuk mempercepat pengadukan hingga flok terbentuk.

E. Pengelolaan Air

Pengelolaan air bisa dilakukan dengan penambahan probiotik ke dalam wadah budidaya. Cara dan dosisnya bisa dilihat di tabel berikut.

Jadwal pemberian probiotik, dokpri
Jadwal pemberian probiotik, dokpri

Setelah kita mengetahui langkah-langkah budidaya lele dengan sistem bioflok pastinya terdapat kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut. Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan sistem bioflok.

Keuntungan penerapan sistem bioflok pada budidaya ikan lele antara lain :

  • Sedikit pergantian air.
  • Tidak tergantung sinar matahari.
  • Padat tebar lebih tinggi.
  • Produktivitas tinggi.
  • Efisien pakan (FCR bisa mencapai 0,7).
  • Efisien dalam pemanfaatan lahan.
  • Membuang limbah lebih sedikit.
  • Ramah lingkungan.
  • pH air menjadi relatif stabil.
  • Tidak memerlukan pergantian air, karena pergantian air akan mengakibatkan biosecurity mati.
  • Limbah yang ada pada kolam budidaya akan didaur ulang menjadi pakan berprotein tinggi, sehingga biaya pembelian pakan dapat diminimalisir.

Kekurangan penerapan sistem bioflok pada budidaya ikan lele antara lain :

  • Tidak dapat diterapkan pada kolam atau tambak yang bocor atau rembes, karena dapat mengancam biosecurity yang ada.
  • Memerlukan aerator yang dapat bekerja terus-menerus sebagai penyuplai oksigen.
  • Pengamatan air dilakukan lebih sering dan teliti untuk mencegah timbulnya ammonia dan nitrit.
  • Apabila aerasi berhenti, maka akan terjadi pengendapan bahan organik di dasar kolam yang mengakibatkan pH air menurun atau menjadi asam.
  • Apabila flok terlalu pekat dapat menyebabkan kematian bertahap, karena oksigen menjadi rendah.

Referensi :

Suprapto. 2013. Budidaya ikan lele dumbo-Dengan Menerapkan Teknologi Bioflok. Klinik IPTEK Mina Bisnis Pacitan. Jawa Timur.

Windriani, U. 2017. Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok. Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya. Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun