Mohon tunggu...
Achmad Adzimil Burhan
Achmad Adzimil Burhan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Santri, Pelajar, Penulis

Seorang santri dan pelajar. Penghafal Al Qur'an. Suka menulis berbagai topik termasuk self improvement, pendidikan, filsafat, psikologi, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mencari Filosofi Pendidikan di Indonesia

9 Juni 2024   12:50 Diperbarui: 9 Juni 2024   13:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filosofi Pendidikan suatu negara juga menjadi salah satu barometer kesuksesan pendidikan di suatu negara. Setiap negara atau bangsa punya filosofi pendidikannya masing-masing dan banyak faktir yang bisa mempengaruhinya. Sementara, hingga kini filosofi pendidikan di Indonesia dirasa masih tak tentu arah. Padahal ada dua hal yang bisa menjadi semacam penuntut bagi kemana arah filosofi pendidikan di Indonesia itu dibawa. Yakni Pancasila, lebih tepatnya sila kelima dan Tiga Konsep Pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara. Penerapan dua hal itu dalam implikasi berjalannya sistem pendidikan di Indonesia bisa memberikan arahan bagi filosofi pendidikan di Indonesia. 

Dikarenakan, Pancasila adalah dasar ideologi yang dianut di Indonesia, yang dimana dalam sila kelima, disebutkan bahawa keadilan sosial harus diterapkan bagi seluruh rakyat Indonesia. Korelasinya dalam evaluasi bagi sistem pendidikan di Indoensia adalah soal pemerataan pendidikannya. Karena, hingga kni, hal ini yang dirasa masih kurang maksimal.

Dan tiga semboyan yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara ini, dirasa juga sangat pas dengan masyarakat, kebudayaan dan fenomena sosial yang ada di Indonesia. Dimana, ketiga semboyan yang diusung oleh beliau lebih menekankan guru sebagai pendidik untuk dapat menempatkan dan melakukan tugas sebagai pendidik sesuai posisi mereka bagi para murid atau peserta didik.

Sekian pembahasannya. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun