"Lo pinter emangnya? Kan hanya orang pinter yang minum.."
Aku menghela napas. Hidup lagi capek-capeknya, punya rekan kerja begini rasanya kiamat kaya udah dekat gitu.
"Yauda lo tunggu disini.."
Patrick menepuk bahuku sambil tersenyum.
"Thanks ya, Patrick! Nanti gue ganti duitnya," ucapku.
"Udah gausah. Hitung-hitung kemarin lo udah ajakkin gua makan ayam goreng gratis."
Tumben nih anak ingat kebaikanku. Hahahaha...
"Yauda pergi sono, buruan! Kembung perut gue nih..."
Aku melanjutkan kerjaanku. Ini naskah harus perfect, biar Pak Erwin bangga denganku.
Hmmm...
Tiba-tiba aku terlintas salah satu aplikasi e-commerce. Jadi teringat rencanaku setelah mengirim surat cinta, kan aku mau coba beli coklat di e-commerce buat Manda. Aku memperhatikan sekitarku, dan memastikan di belakangku tidak ada orang yang mengintip layar komputerku.