“Mungkin file-nya corrupt, Pak.” Ujarku berusaha menebak kenapa file naskah yang udah aku kerjakan tidak terbaca pada device milik Pak Erwin.
“Mungkin, bisa jadi. Kita makan siang tahu gejrot ya pada suka, kan?” tanya Pak Erwin sambil melempar senyumannya pada kami berdua.
Syudah kudugaa..!
I love Tahu Gejrot, cause I love Pak Erwin. Yeaahhh!
Hahahahaha…
Rekan kerjaku itu hanya tersenyum pasrah aja. Aku mengetahui isi hatinya, pasti dia bertanya kapan sih diajakkin makan ramen?
On the way, bosquee!
The power of emak-emak, kami melihat ada seorang ibu mengendarai sepeda motornya. Dia menyalakan lampu sein ke kiri namun ternyata dia berbelok ke kanan.
“Ya ampunn.. Bener-bener dah Ibu yang satu ini!” Pak Erwin menginjak rem mobil tiba-tiba sambil mengomel. Kami seisi mobil tertawa memperhatikan tingkah si Ibu tersebut.
Selama di perjalanan menuju tempat tahu gejrot langganan Pak Erwin, aku melihat kantor pos terdekat yang ada di Jakarta Selatan. Saat kami sudah melewatinya, aku masih mengintip dari kaca spion mobil. Tiba-tiba aku kepikiran Manda.
Gimana kalau aku kirim surat ke Bandung untuk Manda?