Ia sebut, "Kau nanti akan menyesal, Muda, kau lihatlah ladang telah rimba, waktu kian menepi, binatang melata kian dekat.
Kau nanti akan menyesal.
Aku akan kembali setelah ladang ini benar-benar ditelan rimba itu. Dan kau akan menjelma pokok kayu yang dikutuk zaman dan dipelihara waktu.
Usia menua, rimba dalam kepala kian rimbun.
Seperti kenangan yang tertimbun dari waktu ke waktu, dari keramaian menuju sunyi, dari cinta menjadi sepi: kembali sepi, sepi, dan mati.
Solok Ambah, 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!