Mohon tunggu...
Acep Suhendar
Acep Suhendar Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Swasta di Cikarang

penulis pemula dari kabupaten Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Dream Is Real

6 Agustus 2020   14:05 Diperbarui: 6 Agustus 2020   14:07 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

          Setelah sampai dirumah, aku bilang pada kakek bahwa aku ingin mengikuti seleksi bola, dan uang pendaftarannya telah dibayarkan oleh om Bambang. Awalnya kakek tidak setuju dengan alasan kakek khawatir terjadi sesuatu kepadaku, karena ayah yang meninggal akibat cedera parah ketika bermain bola, kakek takut hal serupa terjadi kepadaku. Tetapi, setelah aku membujuk kakek, Akhirnya kakek memperbolehkanku mengikuti seleksi bola dengan syarat aku tidak boleh meminta sepatu bola yang baru karena memang sepatu bolaku sudah bolong, mungkin bisa dibilang tidak layak pakai.. tetapi dengan tekad ku aku pun menerima syarat dari kakek dengan memakai sepatu seadannya. Setelah berbincang dengan kakek, aku bergegas pergi ke lapangan untuk bermain bola. Aku bermain bola sampai maghrib, ketika azan maghrib aku pun segera menuju ke masjid bersama teman temanku yang lainnya.

          SATU HARI MENJELANG SELEKSI BOLA...

          Ketika aku sedang bermain di ruma Adi."Hanif, kamu sudah siap untuk seleksi besok?" om Bambang berkata kepadaku. "Aku selalu siap apapun untuk impianku" aku menjawab. "Gitu dong Nif.. baru namannya semangat berjuang" Adi berkata padaku. "Pasti dong..." aku menjawabnya. Kami bertiga pun tertawa dengan girang.

          SAAT SELEKSI BOLA

          "Hanif, ayo berangkat" Adi berkata kepadaku seakan dia tidak sabar untuk melihat seleksi bola. "oke, aku siap!" aku menjawabnya. Akhirnya kami berangkat ke lapangan Gajah Mada dengan diantar oleh om Bambang. Kami berbincang di mobil saat di perjalanan.

          SESAMPAINYA DILAPANGAN GAJAH MADA...

          "Baik, jadi kalian yang akan mengikuti seleksi U13, kami akan membagi kalian menjadi dua tim, dan kami akan menilai setiap pemain untuk memastikan apakan kalian lolos atau tidak. Pengumuman peserta yang lolos akan diumumkan besok, jadi besok kalian akan datang kembali ke sini. Semua mengerti..!!!!!" kata kepala pelatih saat membuka selesksi U13. "Siap pak...!!!" teriak seluruh peserta yang mengikuti seleksi dengan jumlah sekitar 40 orang. "Baik kita mulai seleksi!, tunjukkan perfom terbaik kalian!" pelatih berkata. Akhirnya kami terbagi menjadi dua tim. Satu tim terdiri dari 20 orang. Walaupun terlalu banyak, tetapi untuk mempersingkat waktu maka tim dibagi menjadi dua dengan anggota 20 orang. Aku berada di tim 2, dan aku akan menunjukkan skill permainanku sebagus mungkin agar aku bisa lolos seleksi U13. "Kompak..!!!, ayo yang kompak!!" teriak pelatih dari ujung lapangan. Akhirnya seleksi berjalan dengan lancar. Timku menang 7-4 atas tim lawan. Aku mencetak 3 dari 7 gol. Walaupun menurutku hasilnya kurang memuaskan, tetapi aku sudah berusaha sekeras mungkin. Setelah seleksi selesai, om Bambang dan Adi segera menghampiriku dan memberitahu bahwa kakek masuk rumah sakit akibat terserang penyakit jantung. Aku dan om Bambang serta Adi bergegas menuju rumah sakit kakek dirawat.

          SEAMPAINYA DI RUMAH SAKIT..

          "Kakek...!" teriaku ketika sampai didepan pintu kamar kakek dirawat. Terlihat kakek yang sedang terbaring lemas diatas ranjang rumah sakit seraya berkata kepadaku " Hanif.. kakek ingin berkata kepadamu.." kakek berkata. Aku pun segera menghampiri kakek. Kakek berpesan kepadaku "Raihlah impimu itu, buat kakek bangga kepadamu, kakek mendukung semua yang kau lakukan dengan tujuan yang baik" kakek berkata.Tidak terasa airmata jatuh menetes di pipiku, aku berkata "Pasti aku akan membuat kakek bangga". Akhirnya aku, om Bambang, dan Adi pulang ke rumah untuk mengambil beberapa pakaian ganti untuk kakek, dan kami kembali ke rumah sakit untuk menemani kakek dirumah sakit.Kami tidur di bawah lantai dengan mengampar kasur gulung di samping ranjang kakek karena tidak ada tempat tidur untuk penjenguk sebab kakek bukan dirawat di ruang VIP tetapi hanya kamar pasien biasa.

          KEESOKAN HARINYA...

          Aku, om Bambang dan Adi bersiap siap untuk pergi ke lapangan Gajah Mada untuk menunggu hasil seleksi U13. Aku menunggu hasil seleksi dengan penuh ketegangan. Dan hasil seleksi pun dibagikan kepada seluruh peserta dengan dibagikan sebuah surat atau amplop yang berisi surat keteragan lulus seleksi dan posisi pemain saat berada di dalam tim. Hanya ada 20 peserta yang lulus dari 40 peserta.           11 orang sebagai pemain inti 3 sebagai kiper cadangan dan sisanya sebagai pemain cadangan. Pelatih memberikan aba-aba kepada peserta untuk membuka amplop nya. "1..2..3.. buka amplop kalian...!!!" seru pelatih. Banyak peserta yang segera membuka amplopnya. 19 orang bersorak gembira dan sisanya merasa kesal,jengkel, bahkan ada yang sampai menangis. Sebelum membuka amplop, aku membaca doa bersama om Bambang, dan Adi yang berada disampingku. Aku dengan hati-hati membuka amplop itu dan hasilnya... "Selamat anda telah terpilih sebagai pemain utama U13 denagn posisi sebagai striker dan kapten tim. Kami berharap anda dapat memberikan hasil yang terbaik, dan menjadi motivasi agar lebih baik kedepannya".Tenyata orang yang ke 20 tersebut adalah aku. Setelah membaca surat tersebut, aku langsung bersorak riang, om Bambang dan Adi yang berada disampingku juga ikut berteriak girang. Aku meneteskan airmata karena terharu. "Bagi peserta yang lolos silahkan mengambil jersey (baju bola) dan sepatu bola serta sarung tangan untuk peserta yang terpilih sebagai kiper untuk dipakai ketika berlaga di AFC U13 nanti dan ajang lainnya yang menunggu" pelatih berkata. Aku pun langsung bergegas mengambil sepatu dan baju bola, setelah itu aku bergegas pergi ke rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun