Dalam mengajar matematika yang saya terapkan, saya pertama masuk kelas tidak selalu menerangkan materi di awal pelajaran dan membuka pelajaran dengan bermain dengan anak-anak. Saya lebih banyak menerapkan pembelajaran berbasis kehidupan sehari-hari dan penyelesaian masalah atau problem solving.Â
Ketika si anak mulai tertarik dan minatnya mulai ada dihati baru saya memasuki materi dengan penjelasan singkat. Dengan tujuan si anak terpancing untuk mencari tahu tentang materi itu. Makin banyak anak bertanya maka makin banyak pula rasa ketertarikan si anak pada materi atau bahan tersebut.Â
Saya lebih sering membagi kelompok dan mengajar dengan slide Power Point. Dengan membagi kelompok si anak yang bisa dan pintar akan membantu teman-temannya dalam belajar sehingga si anak tidak ada yang minder terhadap anak yang bisa. Dengan tujuan menumbuhkan rasa peduli terhadap temannya dan saling tolong menolong dalam belajar.
Harapan saya adalah guru harus lebih inovatif dan lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa agar siswa tersebut memiliki rasa minat dan suka kepada setiap pelajaran terutama matematika.Â
Dengan adanya rasa minat tersebut maka siswa tidak akan pernah lagi berpersepsi bahwa matematika itu sulit. Sehingga dapat menumbuhkan rasa ingin belajar yang tinggi. Dengan merubah pola pikir siswa itu penting dengan berbagai macam cara dan gaya si guru mengajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H