Mohon tunggu...
RM TPA II
RM TPA II Mohon Tunggu... Eks, Mahasiswa -

S1 Pendidikan Matematika Unsyiah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sulit atau Tidak, Matematika itu Penting!

11 Mei 2016   19:58 Diperbarui: 12 Mei 2016   08:57 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memberantas Kesulitan Anak dalam Pelajaran Matematika. sumber: imgur.com

Siswa cenderung terlanjur berpikir matematika sulit sebelum mereka benar-benar mencoba Matematika.Dan sugesti ini berhasil pada saya waktu sekolah dulu. Ketika di masa perkuliahan, saya menertawakan sendiri sugesti tersebut karena sugesti dengan kenyataan berbanding terbalik.

Yang kedua adalah motivasi. Sepertinya motivasi siswa untuk menaklukkan Matematika masih rendah, siswa baru susah payah belajar Matematika setelah pemerintah menetapkan standar minimal kelulusan. Salah satu motivasi yang besar adalah dari keluarga atau Orang tua. 

Orang tua bisa menasihati si anak dan memberikan pondasi utama si anak pada masa kecil atau menginjak usia PAUD. Dengan bimbingan orang tua motivasi tersebut akan timbul dengan sendirinya.

Solusinya

Menurut saya banyak lembaga bimbingan belajar yang melakukan pembodohan massal secara terselubung melalui metode praktis dan trik-trik yang lain. Metode praktis dan trik memang bagus tetapi semua itu membuat siswa kehilangan "rasa" akan Matematika yang sedang dia pelajari.  

Lembaga bimbingan tersebut memang bagus, mengajarkan cara cepat namun salahnya adalah dimana menyelesaikan matematika membutuhkan proses dan jalan pencariannya sebagai bentuk dasar pengokohan konsep pada anak. Ketika konsep sudah melekat di otak si anak maka cara cepat atau lambat sekalipun dia sudah memahaminya.

Pengembangan di tingkat pendidikan dasar (yaitu SD), bahwa pendidikan dasar merupakan pondasi utama yang sangat menentukan kekuatan bangunan pendidikan secara keseluruhan. 

Bukan hanya tingkat dasar namun tingkat PAUD atau Usia Dini sudahlah sangat penting dalam mengembangkan kemampuan matematikanya. Selain mengembangkan karakternya pada usia dini, matematika sudah sepatutnya dikembangkan bukan untuk memaksa otak si anak untuk memahami matematika yang jauh namun memahami matematika secara dasarnya. 

Pengalaman saya ketika mengajar

Suasana Ketika saya Mengajar. Dokpri
Suasana Ketika saya Mengajar. Dokpri
Ketika saya melakukan praktek mengajar di lapangan (PPL) di SMA Negeri 5 Banda Aceh, saya sempat berkonsultasi dengan guru pembimbing saya. Beliau mengatakan bahwa anak-anak tersebut masih banyak siswa yang takut akan matematika dan malas belajar matematika. 

Dari penjelasan beliau tersebut, membuat saya memutar otak ketika saya masuk kelas dan memilih model yang tepat ketika masuk kelas. Pemilihan model haruslah tepat ketika masuk kelas karena setiap kelas berbeda pula dengan anak-anaknya. Karakter anak tidaklah sama semua dengan pendekatan yang baik guru akan tahu bagaimana karakter si anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun