Saya tidak ada urusan dengan bagian kebersihan, orang-orang itu saya nggak kenal. Yang saya tahu karyawan kebersihan di pasar ini jumlahnya ada 76 orang. Jadi mereka memperkerjakan 100 sampai 200 orang saya tidak mau tahu. Karyawan itu begian dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan ternyata tidak sesuai, tiba-tiba jumlahnya ratusan lebih. Sekarang ini saya bingung saja, yang pecat mereka itu siapa? intinya saya mau itu pasar bersih.
Ooo, jadi begitu, terus bagaimana dengan tuduhan, bahwa anda menjalankan bisnis MCK dijalur hijau atau taman kebanggaan pasar?
Itu bukan jalur hijau memang pembangunan itu sudah 3 tahun lalu direncanakan, karena dipasar induk ini banyak orang beraktifitas sehingga butuh MCK. Nah bagaimana jadinya jika orang itu kencing sembarangan.
Tapi benarkah bahwa pembangunan MCK itu, persiapan anda untuk pensiun nanti dan mengambil keuntungan disitu?
Hahaha, bisnis apa, loh itu kan untuk fasilitas pasar saja. Bayangkan kalau malam aktifitas dipasar hingga ribuan orang. Lagian pula pendapatan dari MCK itu lengkap dengan laporannya. Pendapatan misalnya dalam sebulan bisa mencapai 10 sampai 15 juta maka itu akan disetor keperusahaan PD Pasar Jaya, bukan untuk kepentingan saya.
Awalnya pembangunan ini diproses melalui tender, siapa pemenang, termsuk melibatkan para pedagang-pedagang. Selanjutnya kami hanya menjalankannya.
Lalu respon anda bagaimana jika mendengar komentar-komentar seperti itu?
Biarkan saja, tapi yang jelas, tujuan saya baik untuk membenahi pasar agar tidak terlihat kumuh dan berantakan. Jadi, setiap pedagang harus mengikuti aturan selagi aturan itu untuk kebaikan. Kalau ada yang ikut aturan, hayo kita kerjasama.
Bagaimana anda mengatasi jika persoalan terus berlanjut?
Mau bagaimana lagi, namanya orang kerja pasti ada saja halangannya. Setiap membenahi sesuatu itu pasti ada pihak-pihak yang tidak terima dan itu adalah ujian. Kalau tujuan kita baik pasti Allah memberi jalan.
Ahok dan Jokowi saja banyak juga yang menantang, tapi mereka tidak mundur selangkah pun. Mereka menerapkan revolusi mental, maka saya pun demikian. Jadi, sebagai pimpinan tetap menjalankan tugas dengan baik.
Tapi, mungkin dalam mengambil kebijkan anda tidak melakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh atau pedagang dipasar?
.
Saya sudah memberikan surat edaran, jadi yang namanya komunikasi itu ada. Tapi kalau keadaanya begini. Yang jelas, misalnya, pedagang itu kewajibannya apa? Pengelola kewajibannya apa. Nah kewajiban itu harus kita ikut sistem yang ada.
Bagi anda, pentingkah komuniaksi dengan para pedagang yang sudah dianggap tokoh dipasar ini?
Penting sekali, komunikasi itu penting, yang jelas kedua belah pihak sama-sama tujuannya baik, itu saja. Soal keamanan atau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab termasuk pelaku tindak kriminal itu haknya kepolisian, kami tidak berhak menangani.
Mengenai setoran harus menggunkan kwitansi, sedangkan pihak lainnya tidak menginginkan, tanggapan anda?
Setoran-setoran kwitansi penting, kalau pakai kwintansi laporan jelas, kalau tidak pakai, maka pihak pengelola pasar yang pusing. Jadi, tujuan diberlakukan kwitansi itu yakni mengurangi fitnah dan itu juga memang ada aturannya.
Kalau tidak menggunakan kwitansi yang rugi siapa?
Yang dirugikan perusahan PD Pasar Jaya dong.
Kenapa?
Pedagang yang jualan disitu bayarnya ke oknum, jadi membesarkan oknum dong. Mendingan bayar ke Pasar Jaya, itu yang jelas.