Lelaki yang mengaku diibaratkan batu sudah lumutan dipasar itu berharap, persoalan ini segera selesai. Sehingga pasar ini nyaman untuk mencari nafkah. Karena pedagang ini terdiri dari berbagai suku dan ras yang siap menjadi pelayan yang baik.
"Saya harap, para pedagang ini tambah maju, aman dan itu juga kita tidak terlepas dengan pengelola yang intinya bisa ada kerja sama, seperti melakukan tindakan itu harus melalui musawarah dan mufakat jangan ada pemisah ibaratnya seperti minyak dan air, "tandasnya.
[caption id="attachment_323469" align="aligncenter" width="560" caption="H.M Cholil, memberikan arahan pada para pedagang sebelum mengadakan pertemuan dengan manajer pasar Induk, Salam"]
Sebelum bertemu Manajer Area pasar, maka para pedagang melakukan pertemuan dirumah salah seorang pedagang sukses milik Arif Purwadi yang berlokasi di Ciracas Jakarta Timur, berikut komentar mereka.
Arif Purwadi, Pedagang
Tindakan kepala pasar ini semena-mena, maka dari itu saya mewakili pedagang lainnya tidak terima. Apalagi sampai ada pungutan-pungutan biaya termasuk pedagang asongan. Maka dari itu menurut saya bahwa pungutan itu tidak wajar. Kami sebagai pedagang merasa gerah.
Bayu Gunarso, petugas keamanan
Pihak manejer pasar itu mengandalkan kepolisiann, ini kan intern. Saya sebagai petugas keamanan pasar merasa tidak cocok dengan kebijakan, Kalau dia marah langsung pecat, lalu diganti dengan keluarganya. Terus kerja satpam dari 12 jam dirubah menjadi 24 jam. Ini kan tenaga. sudah di porsir dong.
MCK, ada ditaman penghijauan, ini kalau dlihat, kan tidak elok dipandang atau ngga cocok. Kalau bangunnya ditempat lain nggak apa-apa, ini kok ditaman. Pihak Depolover itu sudah saya tanyain dan mengatakan tidak tahu-menahu soal pembangunan MCK itu.
Harapan saya kepala pasar diganti, dia menganggap pasar ini seolah-olah angker. Kan bisa dilihat kondisinya seperti apa sekarang, aman kan?.
Surip Suprianto, mewakili pedagang buah,
Setiap ada keamanan itu tidak ada realiasinya, nggak ada komunikasi dengan pedagang.
Kepala pasar maunya dituruti tapi hak-hak kami juga sebagai pedagang diperhatikan dong. Pokoknya tidak ada ralisasinya.
Maka dari itu saya berharap seperti, Loading bongkar muat agar ditertibkan, terus MCK itu disewakan perbulan 300 ribu, serta fasilitas seperti lampu tidak berfungsi dengan baik, padahal pedagng bayar terus. Entah kami mengadu pada siapa.
[caption id="attachment_323471" align="aligncenter" width="630" caption="Manager UPB Induk Kramat Jati, H.M. Salam, memberikan keterangan pada wartawan, Rabu (10/11)"]
Terkait dengan beberapa pernyataan pihak pedagang pasar baik masaalah bisnis MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang omsetnya antara 130-150 juta pertahun dan terkuncinya pintu Mesjid Jami’ Al-Munawaroh, serta pembenahan PD. Pasar Induk Kramat Jati Jakarta (PIKJ- Jakarta), membuat Kompasianer mengkonfirmasi langsung ke Manager UPB Induk Kramat Jati, serta ketua Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) Ir. H.M. Salam di Jakarta lewat telepon Rabu (10/9/2014) malam.
Bagaimana tanggapan anda soal pemecatan tenaga kebersihan jumlahnya kurang lebih 20 orang?