Mohon tunggu...
Abuzakir Ahmad Zacky
Abuzakir Ahmad Zacky Mohon Tunggu... Wartawan -

Memburu berita, mengabadikan setiap moment, bertemu banyak orang, menyaksikan berbagai tragedi, dan mencatatkan berbagai kenangan. Begitulah caraku menikmati hidup ini. Wartawan adalah panggilan jiwaku, kupersembahkan jiwa raga ini demi runtuhnya kedhaliman penguasa. Wartawan memanggilku dengan ketulusanku dalam secuil harapan. Fotographer dan sekaligus Reporter menjadi makananku sehari-hari. Hingga meraih prestasi menjadi penulis terbaik pada lomba menulis pocari sweet ‘Teater 24 jam’ oleh MURI (2005) bersama Metro TV, Prambor Radio, (elektronik) Sinar Harapan, Metro Pos dan Majalah Sunter (cetak). Bidikan kamera yang setiap saat menembus batas pun menjadi saksi meraih juara 1 lomba Foto Destinasi wisata posisir Jakarta Utara (Ultah DKI 2013). Salam Kompasianer! 2013 berkah menyertai semuanya, Amin....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manajer Pasar Induk Dituduh Mafia MCK, Apa Kata Salam?

12 September 2014   08:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:55 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelaki yang mengaku diibaratkan batu sudah lumutan dipasar itu berharap,  persoalan ini segera selesai. Sehingga pasar ini nyaman untuk mencari nafkah. Karena pedagang ini terdiri dari berbagai suku dan ras yang siap menjadi pelayan yang baik.

"Saya harap, para pedagang ini tambah maju, aman dan itu juga   kita tidak terlepas dengan pengelola yang intinya bisa ada kerja sama, seperti melakukan tindakan itu harus melalui musawarah dan  mufakat  jangan ada pemisah ibaratnya seperti minyak dan air, "tandasnya.

[caption id="attachment_323469" align="aligncenter" width="560" caption="H.M Cholil, memberikan arahan pada para pedagang sebelum mengadakan pertemuan dengan manajer pasar Induk, Salam"]

14104587021439877711
14104587021439877711
[/caption]

Sebelum bertemu Manajer Area pasar, maka para pedagang melakukan pertemuan dirumah salah seorang pedagang sukses milik Arif Purwadi yang berlokasi di Ciracas Jakarta Timur, berikut komentar mereka.


Arif  Purwadi, Pedagang

Tindakan kepala pasar ini semena-mena, maka dari itu saya mewakili pedagang lainnya tidak terima. Apalagi sampai ada pungutan-pungutan biaya termasuk pedagang asongan. Maka dari itu menurut saya bahwa pungutan itu tidak wajar. Kami sebagai pedagang merasa  gerah.

Bayu Gunarso, petugas keamanan

Pihak manejer pasar itu mengandalkan kepolisiann, ini kan intern. Saya sebagai petugas keamanan pasar merasa tidak cocok dengan kebijakan, Kalau dia marah langsung pecat, lalu diganti dengan keluarganya. Terus kerja satpam dari 12 jam dirubah menjadi  24 jam. Ini kan  tenaga. sudah di porsir dong.

MCK, ada ditaman  penghijauan, ini kalau  dlihat, kan tidak elok dipandang atau ngga cocok. Kalau bangunnya ditempat lain nggak apa-apa, ini kok ditaman. Pihak Depolover itu  sudah saya tanyain dan mengatakan tidak tahu-menahu soal pembangunan MCK itu.

Harapan saya kepala pasar diganti, dia menganggap pasar ini seolah-olah angker. Kan bisa dilihat kondisinya seperti apa sekarang, aman kan?.

Surip Suprianto, mewakili pedagang buah,

Setiap ada keamanan itu tidak ada realiasinya, nggak  ada komunikasi dengan pedagang.
Kepala pasar maunya dituruti tapi hak-hak kami juga sebagai pedagang diperhatikan dong. Pokoknya tidak ada ralisasinya.

Maka dari itu saya berharap seperti,  Loading bongkar muat agar ditertibkan, terus MCK itu disewakan perbulan 300 ribu, serta fasilitas seperti lampu tidak berfungsi dengan baik, padahal pedagng bayar terus. Entah kami mengadu pada siapa.

[caption id="attachment_323471" align="aligncenter" width="630" caption="Manager UPB Induk Kramat Jati, H.M. Salam, memberikan keterangan pada wartawan, Rabu (10/11)"]

14104589462041403320
14104589462041403320
[/caption]

Terkait dengan beberapa pernyataan pihak pedagang pasar  baik masaalah bisnis MCK (Mandi, Cuci, Kakus)  yang omsetnya antara 130-150 juta pertahun dan terkuncinya pintu Mesjid Jami’ Al-Munawaroh, serta pembenahan PD. Pasar Induk Kramat Jati Jakarta (PIKJ- Jakarta), membuat Kompasianer mengkonfirmasi langsung  ke Manager UPB Induk Kramat Jati, serta ketua Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) Ir. H.M. Salam di Jakarta  lewat telepon Rabu (10/9/2014) malam.


Bagaimana tanggapan anda soal pemecatan tenaga kebersihan jumlahnya kurang lebih 20 orang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun