Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah Kebencian Itu Sebuah Penyakit?

16 Maret 2024   13:20 Diperbarui: 16 Maret 2024   13:22 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesium Zoologi Kebun Raya Bogor (foto hanif ahmad)

Anah Lajnah :
Abah Nata apakah kebencian itu sebuah penyakit hati bukan ?

Abah Nata :
Di dalam diri manusia semua sifat suka, benci, marah, cinta, sayang dll. Adalah agar manusia bisa belajar untuk mengelola kedewasaan yang harus terus maju.

Anah Lajnah :
Maksudnya bagaimana Abah?

Abah Nata :
Seseorang yang berjuang dalam sikap mentalnya yang awalnya ada kebencian, tetapi ia berusaha bisa memahami segala aspek untuk kemajuan diri, sehingga rasa benci itu bukan untuk kerugian dirinya sendiri.

Anah Lajnah :
Jadi kalau didalam diri kita ada kebencian, yang rugi diri sendiri ya Abah ?

Abah Nata :
Kalau seaeorang sudah terlanjur benci, maka yang dilalukan oleh yang dibenci itu walau sebuah kebaikan, akan dilihatnya sebuah keburukan. Akan tidak senang jika orang yang dibenci itu mengalami kemajuan.

Anah Lajnah :
Kalau menurut Abah yang menjadi sumber kebencian itu apa sih yang sebenarnya ?

Abah Nata :
Bisa jadi karena terjebak oleh informasi yang keliru atau bisa juga terselubung adanya fitnah, tidak dilakukan penelitian terlebih dahulu, atau tidak cross ceck informasi yang didapat.

Anah Lajnah :
Kalau misalnya kita membenci kejahatan atau membenci orang zalim, itu bagaimana Abah ?

Abah Nata :
Begini Anah boleh sebagai pegangan ya, hati yang harus kita jaga seibatar kita sholat kan harus khu'su dengan ibadah yang kita lakukan. Bahwa kita bergaul dengan sesama tujuannya adalah agar tercipta kebaikan, apakah dengan kebencian itu hati kita merasa menang atau kalah.

Anah Lajnah :
Ya bagaimana kan rasa benci itu wajar dimiliki oleh semua orang dong Abah, lalu hubungan sholat dengan kebencian itu apa ?

Abah Nata :
Iya Anah seibarat sholat yang khusu yang tidak boleh tergoda niat buruk, maka dalam kehidupan sehari hari kita juga harus khusu dengan niat kebaikan atau dengan doa yang kita panjatkan dalam sholat tersebut. Bagaimana kita berdoa baik, kemudian setelah sholat masih saja ada kebencian kan seolah olah tidak selaras atuh namanya.

Anah Lajnah :
Jadi kita tidak boleh membenci orang jahat atau orang zolim ya Abah?

Abah Nata :
Sebaiknya kita tidak terjebak oleh kebencian, tetapi setiap tantangan keburukan yang ada dihadapan kita, jadikan peluang untuk berupaya dalam semangat ibadah. Artinya yang jahat atau zalim mudah mudahan bisa berubah karena sikap kita yang tepat. Jangan membencinya terlebih dahulu, tetapi kita pelajari dan mancari solusi untuk jalan keluarnya.

Anah Lajnah :
Jadi kalau menurut Abah, kebencian itu bukan penyakit yah ?

Abah Nata :
Semua orang punya potensi sifat benci tetapi kita harus mempu mengelolanya menjadi semangat juang untuk kemajuan kedewasaan Anah.

Anah Lajnah :
Baiklah Abah

(Cerita Mang Nata 387/Maret 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun