Bismillahirrahmannirrohim
*Kajian Ramadhan: Saudaraku Muslim Carilah Bekal Akhiratmu di Bulan yang penuh Berkah!*
Oleh:
*Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I*
(Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Praktisi dan Pengamat PAUDNI / Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat)
Kota Bekasi, Jawa Barat, Para pembaca rahimakumulloh, semoga Alloh memudahkan kita semua dalam melaksanakan semua perintah-perintah-Nya, termasuk dalam menunaikan ibadah puasa Ramadhan tahun ini.
Bulan Ramadhan adalah suatu kesempatan emas bagi kaum muslimin untuk meraih berbagai pahala, karena di bulan Ramadhan banyak ibadah yang bisa dilaksanakan disamping ibadah puasa itu sendiri.
Di sisi lain, di bulan Ramadhan kaum muslimin yang diberi oleh Alloh untuk melaksanakan berbagai ibadah, karena para setan pada bulan ini dibelenggu, terkhusus setan yang sangat durhaka. Sehingga nampak semarak berbagai peringatan, dan sebaliknya kejelekan berkurang. Rasululloh Muhammad bersabda:
"Apabila Ramadhan telah tiba, maka dibukalah pintu-pintu Al Jannah (surga), dan ditutup pintu-pintu An Nar (neraka), serta para setan dibelenggu". (HR. Muslim)
Rasululloh Muhammad juga bersabda:
Telah datang kepada kalian Ramadhan yaitu bulan yang diberkahi, pada bulan tersebut Alloh mewajibkan atas kalian puasa, pada bulan tersebut dibuka pintu-pintu langit dan ditutup pintu pintu neraka Jahannam serta dibelenggu para setan yang durhaka, di bulan itu juga Alloh mempunyai satu malam yang lebih baik satu seribu bulan, barangsiapa tidak mendapatkan mendapatkannya maka telah diharamkan (mengingat) ". (HR. An Nasa'i)
Amalan-amalan ibadah di bulan Ramadhan
Banyak ibadah yang diperintahkan atau disarankan untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan. Di antara ibadah-ibadah tersebut adalah:
1. Shaum (puasa)
Puasa adalah salah satu rukun dari rukun-rukun Islam. Sehingga tidak sepatutnya seorang muslim apalagi meninggalkannya.
Puasa juga mengandung sekian keutamaan siapa yang melaksanakannya dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasululloh Muhammad . Dia juga memperhatikan syarat-syarat dan adab-adabnya.
Di antara keutamaan shaum / puasa adalah:
1. Sebagai sebab diampuninya dosa yang telah lalu
Hal ini telah disabdakan oleh Rasululloh Muhammad bin Abdullah :
"Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala hanya dari Alloh, maka diampuni dosanya yang telah lalu". (HR. Al Bukhari dan Muslim)
2. Shaum (puasa) membentengi pelakunya dari An Nar (Neraka)
Rasululloh Muhammad bersabda:
"Sesungguhnya Shiyam (puasa) benteng sebagai, dia seorang hamba dapat membentengi dirinya dari An Nar (neraka). Dia (puasa itu) untukku dan Aku yang akan menghapusnya ". (HR. Ahmad no. 14727)
3. Shaum mengantarkan (pelakunya) ke dalam Al Jannah (Surga)
Shahabat Abu Umamah radliyAllohu 'anhu bertanya kepada Rasululloh Muhammad :
"Wahai Rasululloh, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang dengan amalan tersebut aku bisa masuk Al Jannah (surga)!" Beliau bersabda: "Wajib bagimu untuk berpuasa, (karena) tidak ada yang sebanding dengannya". (HR. An Nasa`i, Ibnu Hibban dan Al Hakim)
4. Orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala dari Alloh tanpa hisab (perhitungan)
5. Orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu ketika berbuka dan ketika bertemu Alloh diakhirat.
6. Bau mulut orang yang berpuasa lebih baik bagi Alloh melayani aroma misik (kesturi)
Hal tersebut di atas yang menyatakan yang dalam hadits Abu Hurairah radliyAllohu 'anhu, ia berkata: "Rasululloh Muhammad bersabda:
"Setiap amalan Bani Adam dilipatgandakan. Satu dibalas dengan sepuluh kali sampai dengan tujuh ratus kali lipat. Alloh berfirman: "Kecuali shaum (puasa). Sebenarnya ia (puasa) untuk-Ku dan Aku yang akan menghapusnya; dia (hamba) meninggalkan syahwat dan makannya karena Aku. Dan bagi orang yang puasa ada dua kebahagiaan yaitu ketika berbuka dan bertemu Rabbnya. Dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih baik di sisi Alloh melayani aroma misik ". (HR. Muslim no. 1945)
7. Shaum (puasa) dan Al Qur'an memberi syafa'at (dengan izin Alloh) bagi pelakunya
Sebagaimana yang disabdakan Rasululloh Muhammad :
Shiyam (puasa) dan Al Qur`an memberi memberi syafa'at bagi hamba pada hari kiamat. Shaum berkata: "Wahai Rabbku aku telah mencegahnya dari makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa'at padanya. ' Dan Al Qur`an berkata: "Aku telah mencegahnya dari waktu tidur malam, maka izinkanlah aku memberi syafa'at padanya. Rasululloh Muhammad melanjutkan: "Maka pengurangan (shaum dan Al Qur`an) memberi untuk memberi syafa'at". (HR. Ahmad no. 6337)
8. Pintu Al Jannah (surga) "Ar Rayyan" dikhususkan bagi orang-orang yang berpuasa.
Termasuk salah satu keutamaan shaum (puasa) Ramadhan, Alloh jadikan bagi mereka yang berpuasa pintu khusus untuk mereka di Al Jannah (surga) yang diberi nama Ar Rayyan. Hal ini tersedia oleh Rasululloh Muhammad dalam hadits yang diriwayatkan dari shahabat Sahl bin Sa'd Radliyallohu 'anhu, beliau `bersabda:
"Sesungguhnya di Al Jannah (surga) ada sebuah pintu yang disebut Ar Rayyan. Pada hari kiamat kelak orang-orang yang berpuasa akan memasuki Al Jannah melalui pintu ini. Tidak seorang pun selain mereka masuk melalui pintu ini. Dikatakan (kepada mereka): 'Di mana orang-orang yang berpuasa?', Maka mereka bangkit (dan masuk). Tidak seorang pun selain mereka masuk melalui pintu ini. Ketika mereka telah memasukinya, ditutuplah pintu tersebut, maka tidak seorang pun bisa memasukinya ". (HR. Al Bukhari no. 1763 dan Muslim no. 1947)
Dalam riwayat yang lain: "Maka telah masuk orang terakhir dari mereka, ditutuplah pintu tersebut. Dan barangsiapa yang masuk dia akan minum dan barangsiapa minum, maka tidak akan pernah haus selamanya ". (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1903)
2. Shalat Tarawih
Di antara ibadah yang sangat disarankan untuk dilaksanakan, terkhusus di bulan Ramadhan, adalah shalat tarawih. Rasululloh Muhammad bersabda:
"Barangsiapa menegakkan shalat (Tarawih) di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala hanya dari Alloh, maka diampuni dosanya yang telah lalu". (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Dan yang lebih utama, shalat tarawih dilaksanakan secara berjamaah menurut kepentingan ulama, seperti Al Imam Asy Syafi'i, Al Imam Abu Hanifah, Al Imam Ahmad, sebagian ulama Malikiyah, dan yang lainnya. (Lihat Syarah Shahih Muslim).
Rasululloh Muhammad bersabda:
"Sesungguhnya barangsiapa dekorasi shalat bersama imam secara berjamaah) hingga selesai ditulis seperti shalat semalam suntuk". (HR. Di Tirmidzi)
3. Qira'atul Qur'an (membaca Al Qur'an)
Hendaknya orang yang sedang menunaikan ibadah puasa menyibukkan dirinya dengan ibadah-ibadah yang lainnya, seperti dzikir, qira'atul Qur'an, shadaqah, dan pajak baik kepada orang lain. Demikianlah yang dicontohkan oleh junjungan kita Nabi Muhammad , dikisahkan oleh Ibnu 'Abbas radliyAllohu' anhuma:
"Rasululloh ShalAllohu 'alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling bersemangat terhadap. Dan (beliau Muhammad ) lebih berani (dibanding biasanya-pen) ketika Malaikat Jibril 'alaihissalam datang menemuinya di bulan Ramadhan. Dan Malaikat Jibril 'alaihissalam biasa menemui beliau Muhammad di setiap malam selama bulan Ramadhan hingga akhir bulan. Nabi Muhammad bin Abdullah membacakan kepadanya. Maka Jibril 'alaihissalam menemuinya, Nabi Muhammad lebih bersemangat terhadap ketika peringatan (lebih kencang) yang berhembus angin yang berhembus ". (HR. Al Bukhari no. 1769)
Bulan Ramadhan disebut juga Syahrul Qur'an (bulan Al Qur'an), karena di bulan tersebut Al Qur'an diturunkan. Maka perbanyaklah membaca Al Qur'an sambil merenungi kandungannya, serta tanamkan di hati bahwa dirinya sedang membaca Kalamulloh (firman Alloh ).
4. Memberi makanan berbuka bagi orang yang bershaum / puasa
Kaum muslimin rahimakumullah, seorang muslim yang diberi keutamaan oleh Alloh dari sisi rizki akan digunakannya kesempatan yang baik ini untuk membantu saudaranya yang kekurangan, walaupun hanya sekedar memberi makanan berbuka untuk mereka, karena keutamaan memberi makanan berbuka orang yang berpuasa sangat besar di sisi Alloh . Benar-benar oleh Rasululloh Muhammad :
"Barangsiapa memberi makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut". (HR. Di Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Akan tetapi bukan berarti dirinya tidak mengapa meninggalkan puasa (tidak berpuasa), cukup memberi makanan berbuka sudah mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa, maksudnya bukan demikian. Semoga Alloh menerima amalan-amalan kita dan mengampuni dosa-dosa kita semua. Aamiin Ya Mujibas Sa'ilin .
WAllohu A'lam Bishshawab
[Maha suci Engkau, Ya Alloh. Dan dengan situasi-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan haq selain Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu], melainkan diampuni dari dosa yang terjadi di majlis itu ". (HR. At-Tirmidzi).
Sekian, Semoga dapat bermanfaat Risalah ini, arakallohu 'fiikum.
Bekasi, Jawa Barat, 3 April 2021M,
"Hasbunalloh wa ni'mal wakiil ni'mal mawla wa ni'mannashiir"
Diambil dari Buletin Jum'at Lentera Da'wah Dewan Da'wah Islamiyyah Indonesia / DDII Bekasi, 12 Ramadhan 1432 H / 12 Agustus 2011, Tulisan dari Penulis yakni: *Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal, S.Pd, M.MPd, M .Pd, I* (dengan sedikit Editan Redaksi)
Salam Ahadun Ahad Allohu Akbar (Hidup Mulia atau Mati Syahid)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H