3. Qira'atul Qur'an (membaca Al Qur'an)
Hendaknya orang yang sedang menunaikan ibadah puasa menyibukkan dirinya dengan ibadah-ibadah yang lainnya, seperti dzikir, qira'atul Qur'an, shadaqah, dan pajak baik kepada orang lain. Demikianlah yang dicontohkan oleh junjungan kita Nabi Muhammad , dikisahkan oleh Ibnu 'Abbas radliyAllohu' anhuma:
"Rasululloh ShalAllohu 'alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling bersemangat terhadap. Dan (beliau Muhammad ) lebih berani (dibanding biasanya-pen) ketika Malaikat Jibril 'alaihissalam datang menemuinya di bulan Ramadhan. Dan Malaikat Jibril 'alaihissalam biasa menemui beliau Muhammad di setiap malam selama bulan Ramadhan hingga akhir bulan. Nabi Muhammad bin Abdullah membacakan kepadanya. Maka Jibril 'alaihissalam menemuinya, Nabi Muhammad lebih bersemangat terhadap ketika peringatan (lebih kencang) yang berhembus angin yang berhembus ". (HR. Al Bukhari no. 1769)
Bulan Ramadhan disebut juga Syahrul Qur'an (bulan Al Qur'an), karena di bulan tersebut Al Qur'an diturunkan. Maka perbanyaklah membaca Al Qur'an sambil merenungi kandungannya, serta tanamkan di hati bahwa dirinya sedang membaca Kalamulloh (firman Alloh ).
4. Memberi makanan berbuka bagi orang yang bershaum / puasa
Kaum muslimin rahimakumullah, seorang muslim yang diberi keutamaan oleh Alloh dari sisi rizki akan digunakannya kesempatan yang baik ini untuk membantu saudaranya yang kekurangan, walaupun hanya sekedar memberi makanan berbuka untuk mereka, karena keutamaan memberi makanan berbuka orang yang berpuasa sangat besar di sisi Alloh . Benar-benar oleh Rasululloh Muhammad :
"Barangsiapa memberi makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut". (HR. Di Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Akan tetapi bukan berarti dirinya tidak mengapa meninggalkan puasa (tidak berpuasa), cukup memberi makanan berbuka sudah mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa, maksudnya bukan demikian. Semoga Alloh menerima amalan-amalan kita dan mengampuni dosa-dosa kita semua. Aamiin Ya Mujibas Sa'ilin .
WAllohu A'lam Bishshawab
[Maha suci Engkau, Ya Alloh. Dan dengan situasi-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan haq selain Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu], melainkan diampuni dari dosa yang terjadi di majlis itu ". (HR. At-Tirmidzi).
Sekian, Semoga dapat bermanfaat Risalah ini, arakallohu 'fiikum.