Mohon tunggu...
Money

Pendekatan Stabilitas Persediaan Dalam Penyusunan Anggaran Produksi

30 November 2015   14:59 Diperbarui: 30 November 2015   15:03 3154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah anggaran penjualan tersusun, langkah selanjutnya adalah penyusunan anggaran produksi. Rencana penjualan secra lengkap harus disampaikan pada manajemen untuk dijabarkan menjadi program produksi yang sejalan dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Departemen produksi berstugas untuk merencanakan produksi dan mengkoordinir pemanfaatan sumber daya yang dimilliki agar tingkat produksi yang sudah di rencanakan dapat di capai.

            Anggaran produksi merupakan suatu perencanaan mengenai jumlah produk yang akan di produksi oleh perusahaan. Anggaran produksi dibuat oleh perusahaan uantuk menentukan jumlah produk yang akan di produksi pada periode tertentu. Di dalam anggaran produksi terapat rincian mengenai jumlah produk (kuantitas), jenis produk (kualitas), dan waktu kapan akan dilaksanakan produksi.

Jumlah barang yang akan dijual akan mencerminkan pendekatan yang berbeda yaitu kebijaksanaan tingkat produksi yang menekankan pada stabilitas produksi persediaan yang mengambang, dan jika kebijaksanaan ditekankan pada tingkat penjualan maka pengendalian tingkat persediaan yang mengambang. Kombinasi keduanya akan memunculkan produksi dan persediaan akan berubah dalam batas waktu tertentu.

***************

Sesuai dengan artikel sebelumnya bahwa salah satu kegunaan dari anggaran produksi adalah untuk menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Dan mengatur biaya produksi agar biaya produksi dapat di tekan seminimal mungkin.

Pada umumnya terdapat tiga pendekatan dalam menyusun anggaran produksi yaitu: (1) stabilitas produksi, (2) stabilitas persediaan, dan (3) kombinasi stabilitas produksi dengan stabilitas persediaan. Namun yang akan di paparkan dalam artikel ini yaitu penyusunan anggaran produksi menggunakan pendekatan stabilitas persediaan.

Jika manajemen produksi menetapkan kebijakan stabilitas persediaan, maka unit diproduksi dibiarkan berfluktuasi menurut persediaan yang telah ditetapkan secara stabil. Teknik membuat persediaan stabil adalah dengan cara:  terlebih dahulu harus kita ketahui atau kita tentukan tingkat persediaan awal tahun dan tingkat persediaan akhir tahun. Bila diketahui antar keduanya tidak sama, maka tingkat persediaan bulanan disesuaikan secara bertahap ke arah tingkat persediaan yang diinginkan.

Kebijakan Stabilisasi Tingkat Persediaan berbeda dengan kebijakan stabilisasi produksi. Jika dalam kebijakan stabilisasi produksi yang diperhitungkan adalah hasil tingkat produksi barang jadi yang sama tiap periodenya, kebijakan ini lebih cocok diterapkan pada perusahaan yang tidak menginginkan tingkat persediaan berfluktuasi secara berlebihan setiap periode yang terdapat dalam anggaran.

Tujuan dari kebijakan Tingkat Persediaan sendiri yakni, untuk merencanakan tingkat optimal investasi persediaan dan mempertahankan tingkat optimal tersebut melalui pengendalian. Tingkat persediaan harus dipertahankan antara dua perbedaan besar, tingkat yang berlebihan akan menyebabkan biaya penyimpanan, risiko dan investasi yang berlebihan, dan di sisi lain tingkat yang tidak memadai untuk memenuhi permintaan penjualan dan produksi dengan cepat (muncul biaya kehabisan persediaan yang tinggi).

**************

Di dalam kebijakan stabilisasi tingkat persediaan, terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan besarnya tingkat persediaan barang itu sendiri, yakni :

  1. Daya tahan produk yang akan disimpan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun