Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Salam, Senyum, Sapa, Pentingkah diterapkan bagi Pelayan Kesehatan?

26 Agustus 2018   23:23 Diperbarui: 26 Agustus 2018   23:31 1943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satunya yang penulis saksikan adalah pelayanan yang ramah dari Security di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Brebes. Setiap kali menghadapi keluarga pasien atau orang yang hendak menjenguk selalu disapa dengan senyumannya.

Satu langkah yang bagus untuk menunjukkan citra terbaik dalam pelayanan dimulai dari hal yang kecil, namun bisa berdampak global. Dengan memasang tanda pin senyum bertuliskan SALAM, SENYUM, SAPA di seragam security tersebut menunjukkan usaha yang maksimal dari pihak RSUD Brebes untuk menunjukkan keramahannya.

Usaha untuk meningkatkan keramahan dalam Pelayanan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam menyongsong Pelayanan Kesehatan yang ramah, antara lain :

  • Wujudkan budaya S3 ( Salam, Senyum, Sapa ) di dalam menemui pasien. Ini berlaku untuk semua bagian di instansi tersebut.
  • Tidak ada ruginya dalam menerapkan budaya yang sangat baik tersebut. Hal ini berdampak bagi diri sendiri dan juga orang lain. Dengan keikhlasan di dalam memberikan salam senyum dan menyapa akan meningkatkan kualitas kinerja di instansi tersebut. Karena segala hal selalu dihadapi dengan senyuman. Bahkan secara otomatis berdampak pada pasien dan penikmat layanan tersebut.
  • Sabar dalam menghadapi pasien yang arogan dan ingin cepat ditangani. 
  • Kadangkala tenaga medis menghadapi keluarga pasien yang marah-marah dan tidak tahu menahu mengenai prosedur dalam penannganan pasien yang datang. Maka pihak tenaga medis perlu ekstra kesabaran dalam menghadapinya. Jangan mudah terbawa emosi sehingga menjadikan permasalahan semakin melebar dan menimbulkan kesan yang tidak baik. Jelaskan dengan tenang dan berikan pemahaman kepada keluarga pasien bahwa tenaga medis akan berusaha semaksimal mungkin didalam menanganinya.
  • Ciptakan suasana nyaman dengan keramahan dari tenaga kesehatan
  • Adanya media sosial seperti facebook ternyata sangat berpengaruh besar atas perkembangan kualitas dan pelayanan di bidang kesehatan. Kadangkala unek-unek bisa dimunculkan di status Facebook tersebut. Misalnya ada keluarga pasien tidak nyaman dengan pelayanan di Rumah Sakit A atau B, lalu dia mengeluh di media sosial dan menampakkkan bukti ketidaknyamanan tersebut. Sehingga kabar tersebut berkembang luas dan akhirnya hanya karena satu orang yang kurang ramah menjadikan kekurang percayaan masyarakat terhadap pelayanan di instansi kesehatan tersebut.
  • Maka dengan menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif dengan keramahan menyebabkan citra di masyarakat akan baik dan masyarakat semakin percaya dengan pelayanannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun