"Pembeli adalah Raja",begitulah ungkapan yang sering kita dengar . Â Mempunyai makna bahwa seorang pembeli harus diperlakukan seperti raja. Salah satunya yaitu seorang Raja harus dilayani dengan sebaik-baiknya, jangan sampai mengecewakan.
Hal tersebut merupakan ungkapan yang bisa dianalogikan dengan sistem pelayanan di berbagai bidang. Salah satunya adalah pelayanan kesehatan di berbagai lini dari mulai Praktek Perawat, Praktek dokter, Praktek Bidan,Balai Pengobatan , Rumah Bersalin, sampai Rumah Sakit Umum Negeri maupun swasta.
Ada pemahaman yang berkembang di kalangan masyarakat mengenai sistem pelayanan medis. Mereka membandingkan antara  pelayanan Kesehatan milik Pemerintah dengan milik Swasta. Ada ketimpangan atau ketidak seimbangan antara keduanya. Tentu mereka memberikan komentar seperti itu karena mereka merasakan atas kenyataan tersebut. Entah apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi ?
Jadikanlah hanya mitos antara Pelayanan Kesehatan Negeri dengan Swasta itu lebih baik swasta
Sering kita mendengar orang lebih memilih mendatangi Balai Pengobatan atau Rumah Sakit Swasta karena pelayanannya sangat bagus. Tenaga medisnya pun ramah-ramah dan sangat sabar dalam menghadapi pasien.
Sedangkan di Rumah Sakit milik Pemerintah itu pelayanannya sangat mengecewakan dan tenaga medisnya tidak ramah. Tentu hal tersebut merupakan cambuk bagi pihak manajemen Rumah Sakit tersebut untuk menata kembali sistem pelayanannya.
Acapkali usaha yang sudah maksimal dilakukan untuk memperbaiki pelayanan di Rumah Sakit tersebut sudah "kadung" di mata masyarakat pandangannya negatif. Sehingga turun temurun isu tersebut sulit untuk diperbaiki. Namun segala sesuatu kalau diusahakan dengan baik, maka akan mendapatkan hasil yang baik pula. Jadi tidak ada yang sia-sia kalau dikerjakan dengan baik dan maksimal.
Yang perlu diubah adalah cara pandang masyarakat terhadap Tenaga Medis agar mereka tidak memandang negatif terhadap Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah. Tentu dengan merubah diri agar memiliki pelayanan yang terbaik. Karena masyarakat yang akan menilai sejauh mana kesigapan dan ketangkasan dalam melayani pasien disertai dengan keramahan dan senyuman serta kesabaran.
Harapannya tentu agar masyarakat memandang sama antara pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun swasta. Sehingga pola pikir yang menyatakan adanya perbedaan diantara dua instansi tersebut hanyalah mitos yang tidak perlu dipercayai.
Contoh nyata keramahan Security RSUD Brebes
Keramahan dalam pelayanan perlu digerakkan di masing-masing bagian. Jadi ketika pasien masuk gerbang Balai Pengobatan atau Rumah Sakit sudah mendapatkan kesan yang baik dengan sambutan yang ramah dari tukang parkir, security/satpam, perawat, dan lains ebagainya. Dengan sistem demikian maka akan memperbaiki pandangan masyarakat yang terlanjur berasumsi negatif terhadap instansi tersebut.