Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

"Pecingan Uang" Lebaran, Momentum Bahagiakan Anak

11 Juni 2018   20:02 Diperbarui: 11 Juni 2018   20:38 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua: Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Wakil Ketua : Abdul Aziz Alu Asy-Syaikh, Anggota : Shalih Al-Fauzan, Bakar Abu Zaid.

Di dalam fatwa tersebut, sangat bijak menyikapi kebiasaan yang baik, karena membahagiakan anak kecil atau orang lain termasuk perbuatan yang terpuji. Sehingga, tidak apa kebiasaan memberikan salam tempel kepada anak kecil saat lebaran.

Orang tua jangan mendidik anaknya meminta

"Tuh...om kamu baru pulang dari Jakarta, sana minta uang pecingan lebaran, mumpung uangnya lagi banyak," bisik sang Ibu kepada anaknya yang masih kecil. Dalam hal ini, termasuk perbuatan yang sangat tidak mendidik. Bolehlah anak menerima uang pecingan lebaran dari saudara, karena itu merupakan rezeki. Namun, jangan sampai mengajarkan anak untuk meminta uang kepada saudaranya karena momen lebaran. Hal ini dikhawatirkan mengajarkan anak mudah meminta uang kepada saudaranya, bahkan bisa mudah meminta uang kepada orang lain.

Biarlah budaya "salam tempel" itu mengalir, tanpa harus diatur, ajarkan kepada anak, dikasih uang ucapkan terimakasih dan Alhamdulillah. Kalau tidak diberi uang juga tidak mengapa, tetap bersyukur. Jangan ajarkan meminta di momen lebaran ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun