Mohon tunggu...
abil
abil Mohon Tunggu... Lainnya - universitas komputer indonesia

a communication student who intersted in communication. In collage, i love interact with others.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Oseng Mercon, Kuliner Tradisional dengan Rasa yang Menggelegar

12 September 2024   11:21 Diperbarui: 12 September 2024   11:23 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oseng mercon adalah salah satu kuliner khas Yogyakarta yang dikenal dengan cita rasanya yang sangat pedas. Nama "mercon" sendiri berasal dari kata dalam bahasa Jawa yang berarti petasan atau kembang api. Dengan kuah merah yang menggentarkan dan cabai rawit yang berenang tenang di dalamnya yang merepresentasikan sensasi ledakan pedas di mulut saat menyantap hidangan ini. 

Oseng mercon bukan hanya sekadar masakan, tetapi juga sebuah pengalaman gastronomi yang menantang dan memuaskan, terutama bagi pecinta makanan pedas. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal-usul, resep, dan ciri khas oseng mercon, serta mengapa makanan ini begitu populer di kalangan pecinta kuliner

Oseng mercon pertama kali populer di Yogyakarta pada akhir tahun 1990-an . Oseng mercon berasal dari istilah "oseng" yang berarti memasak dengan cara diaduk-aduk, dan "mercon" yang berarti meroket atau meledak. Istilah ini diberikan oleh budayawan Emha Ainun Najib dan para sekondannya yang sering nongkrong di Malioboro, Yogyakarta.

Sejak saat itu, oseng mercon menjadi terkenal dan menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba saat berkunjung ke Yogyakarta. Banyak penjual makanan di Yogyakarta yang kemudian mengikuti terdahulu dengan menjual oseng mercon sebagai salah satu menu andalan mereka.

Resep oseng mercon relatif sederhana, tetapi membutuhkan perhatian khusus dalam memilih bahan dan mengatur tingkat kepedasan. Berikut adalah resep oseng mercon yang populer:

Bahan:

- 500 gram koyor (daging dan lemak sapi)

- 10-15 cabai rawit

- 5-7 cabai merah

- 2 siung bawang putih

- 1 siung bawang merah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun