Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Celana Umpan

30 Desember 2019   22:20 Diperbarui: 30 Desember 2019   23:03 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iya. Ni. Badanku dingin buanget rasanya.

Trend celana umpan di tahun 2005 menjadi ajang pamer-pameran. Mereka yang berumur 15 tahun hingga 25 tahun sering bergaya-gayaang dengan apa yang dipakai. Mode kekinian telah merusak sistem saraf mereka. Bagi yang tidak mengikuti trend demikian bakal dikatain kuno dan ketinggalan jaman. Ado, jaman e.

Sampai dirumah, Rani disambut dengan kemarahan oleh ayahnya, Kader, persis di depan pintu kamarnya.

Woy, Rani. Ini kamu sudah seperti apa sih gayanya. Celana sudah tidak jelas, bangga lagi memakainya. Yang kamu pakai itu sudah bikin malu keluarga. Cepat, masuk ke kamar sana. Ikut-ikut ramai saja. Kencing saja belum lurus sudah sok-sokan.

Drakkk, pintu kamarnya di dobrak Rani dengan kesedihan yang terselimuti di wajah polosnya.

Esok hari, datanglah Anwar kerumah Kader. Kebetulan, Kader senggan menikmati kopi sambil membaca koran diteras rumah.

"Assalamualaikum, Om".

"Waalaikumsalam...Ehh, Anwar. Ada apa pagi-pagi kesini. Ayo silahkan duduk," Kader menyambutnya.

"Makasih Om".

Jadi ada apa nih. Tumben kamu pagi begini sudah datang ke rumah om," Kader mengulanginya.

"Jadi begini om. Kalau boleh Rani tolong diingatkan lagi. Kalau ke keramaian gitu, janganlah pakai celana Umpan seperti kemarin. Kan tidak enak kalau diliat orang. Nanti om dan tante dinilai tidak baik dalam mendidik anak".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun