Banya sekali perempuan SMA dan Mahasiswi yang menjadi Agas. Ya, paling tidak untuk biaya semeter bila kiriman terlambat. Atau kalau Ale nongkron di depan kampus, sekolah pada malam hari pasti Ale bisa tahu melihat mereka.
Coahc Akon kemudian menambahkan, Agas itu istilah anak muda dipangkalan ojek sini kepada para perempuan yang tidak baik dan suka berkeliaran tengah malam.
Ohiya, siap coahc.
"Paham to, itu dulu. Beta harus antar istri pulang ini , soalnya sudah lapar juga nih perut".
Oke Coach Akon, hadijah (hati-hati dijalan).
Rasa penasaranku akhirnya terbayar puas dengan penjelasan Coah Akon terkait Agas itu setelah semalam dibuat penasaran tak berdaya dan dipanggil anak kecil oleh Gefy dan Atale.
Aku yang masih polos ketika itu hanya bisa menerima tanpa beradu argumentasi perlawanan dan membela perempuan yang di judge sedemikian rupa dengan kata Agas.
Bagiku Ini merupakan kerusuhan kata yang dibuat kondisis sosial untuk melegitimasi sifat laki-laki guna menjatuhkan martabat perempuan.
Hanya sebatas itu aku menganalisanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H