Besoknya, masih dipangkalan ojek yang sama, cerita akan pertandingan semalam tidak ada habisnya. Walaupun Piala Copa Delrey telah diraih Real Madrid. Mengalahkan Barcelona dengan skor 2-1, para fans Barcelona masih saja beradu argumentasi dan belum bisa menerima kekalahan.
Saat itu sepulang sekolah, aku hendak mampir dipangakalan ojek Jalan Cabang sembari mendengar adu mulut yang dilakukan antara fans Barca dan fans Madrid.
Ketika itu Akon, coach sepak bola PS Louriha juga tengah berada di Pangkalan Ojek. Ia sedang menunggu sang istri pulang belanja dari pasar. Kuhampiri Akon yang tidak termakan ocehan fans Madrid itu.
Dia mengajaku bercerita terkait sepak bolaan Ps Louriha kedepannya. Aku juga merupakan bagian dari anak asuhnya Coahc Akon. Cerita kita sangat panjang dengan beragam motivasi yang diberikan kepadaku. Aku melahapnya dengan rasa penuh semangat.
setelah diujung cerita, aku berencana menjadikan Akon sebagai pembayar rasa penasaranku tentang apa itu Agas seperti saat semalam Gefy dan Atale membicarakannya.
"Coach, beta boleh tanya sedikit jua. Sebenarnya agas itu apa?". Soalnya tadi malam Gefy dan Atale sering bicara soal itu. Gara-gara kata Agas itu bikin beta jadi penasaran sampai detik ini".
Oh..gitu.
Ia coach," jawabku.
Agas itu to, perempuan jalanan. Pokonya perempuan tidak baiklah. Atau perempuan kalau mau begini dengan mereka harus bayar dulu.
Tapi kenapa disebut Agas," tanyaku lagi yang masih dipenuhi rasa penasaran.
"Ya karena perempuan itu biasa nampakan dirinya pada malam hari dengan pakaian sexy-sexy. Siangnya mereka bersembunyi. Pokonya seperti Agaslah, malam hari selalu ada dan menggigit sementara siang menghilang entah kemana".