Oleh karenanya, pertama pola security approach harus diminimalisasikan oleh pemerintah pusat. Gerakan militeristik adalah iblis nyata kekerasan dan pelanggaran HAM di Papua.
Berikutnya, rasialisme dan stigmatisasi bawaan kolonial yang semestinya dihilangkan dalam bangsa yang penuh dengan kemajemukan ini. Begitu juga dengan pola-pola diskriminasi.
Tambahan lagi, masyarakat Indonesian beserta pemerintahannya harus tahu betul apa yang diinginkan Papua dan West Papua. Jangan asal membangun infrastruktur fisik saja tetapi luput membangun manusianya.
Dari sisi ekonomi, BBM satu harga bukanlah indikator kesejahteraan. Namun bagaimana seluruh kekayaan alam dapat dipergunakan sebagaimana kebutuhan dasar hidup masyarakat disana.
Bila semuanya terlaksana dengan baik, Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat. Sebagai penutup, "Papua tanpa Indonesia Bukanlah Indonesia, Begitu juga Indonesia Tanpa Papua Bukanlah Indonesia".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H