Mohon tunggu...
Muhammad Abi Dzar
Muhammad Abi Dzar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik dan Strategi Penerjemahan Puisi oleh Muhammad Abi Dzar Ar-Rahman

18 Oktober 2024   17:51 Diperbarui: 25 Oktober 2024   12:04 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknik dan strategi penerjemahan oleh Muhammad Abi Dzar Ar-Rahman

Puisi Berjudul " Cahaya di Langit Pagaruyuang" Terjemahan Ind -- Eng karya Leni Marlina

(Bait 4) 

(24 JD I -- E TRANS JM9-10 NKALL21 LM)

A. Pengertian Puisi

Menurut E. Kosasih dalam bukunya Bahasa Indonesia (2017), puisi adalah karya sastra yang mengekspresikan pikiran dan perasaan secara indah melalui kata-kata. Puisi dapat menggunakan berbagai elemen bahasa seperti rima, irama, dan diksi untuk mencapai keindahan dan kesan estetik. Di samping itu, terdapat perbedaan antara puisi lama yang mengikuti pola rima dan bait tertentu, serta puisi modern yang lebih bebas dalam strukturnya

Rachmat Djoko Pradopo dalam artikel ilmiah di Jurnal Humaniora menjelaskan bahwa puisi Indonesia modern menekankan penggunaan kata-kata pilihan yang memadatkan makna, serta berfungsi sebagai sarana penyaluran pengalaman batin penyair kepada pembaca melalui bahasa yang imajinatif dan emosional

B. Cara Menerjemahkan Puisi dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris 

Menerjemahkan puisi dari bahasa Indonesia ke Inggris memerlukan perhatian khusus karena puisi bukan hanya menyampaikan makna literal, tetapi juga nuansa emosional, estetika, dan gaya bahasa. Berikut beberapa langkah untuk menerjemahkan puisi dengan baik:

1. Memahami Makna dan Konteks
   - Pahami isi dan maksud puisi secara keseluruhan. Ini meliputi tema, emosi, dan pesan yang ingin disampaikan penyair.
   - Perhatikan konteks budaya dan idiom yang mungkin tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa Inggris.

2. Menerjemahkan Makna, Bukan Kata per Kata
   - Hindari penerjemahan kata-per-kata, karena bisa mengurangi keindahan dan makna asli.
   - Alihkan makna secara idiomatis, misalnya peribahasa atau ungkapan khas.

3. Menjaga Rima dan Irama (Jika Diperlukan)
   - Jika puisi asli menggunakan rima dan irama tertentu, cobalah mempertahankan pola serupa dalam versi terjemahan.
   - Ini bisa sulit, sehingga terkadang kompromi diperlukan antara menjaga rima dan mempertahankan makna.

4. Penggunaan Gaya Bahasa
   - Terjemahkan metafora, simbol, atau majas lain dengan padanan yang memiliki makna serupa dalam bahasa Inggris.
   - Jika tidak ada padanan langsung, jelaskan makna kiasan tersebut dalam catatan penerjemah, terutama untuk karya-karya klasik.

5. Melibatkan Editor atau Pembaca Bilingual
   - Setelah menerjemahkan, mintalah bantuan editor atau pembaca yang fasih dalam kedua bahasa untuk memastikan terjemahan tetap setia dan indah.

Penerjemahan puisi membutuhkan kreativitas dan pengetahuan mendalam tentang kedua bahasa untuk menjaga esensi karya dan keindahan bentuknya.

C. Bait 4 Puisi Cahaya Langit Pagaruyuang Karya Leni Marlina, S.S., M.A Bahasa Indonesia

Bundo Raudha,
kekasih budaya, penjelajah imaji,
melampaui batas yang tak tampak,
mengabdi untuk Ibu pertiwi, sebagai akademisi dan sastrawati,
Bundo Kanduang yang menjaga esensi,
memegang erat identitas dan kepercayaan,
membawa Minangkabau ke puncak yang tak terlihat,
di mana keberagaman adalah jembatan
dan kekuatan berakar dari kebersamaan,
engkau berdiri kokoh,
seperti gunung yang tak gentar menantang badai.

Dalam setiap helai karyamu,
engkau hidupkan enau yang tersembunyi,
memberi petani tak hanya alat,
tapi juga impian yang tumbuh dari tanah.
Mengalirkan napas kehidupan ke seluruh negeri,
cahaya harapan yang pantang surut,
melintasi lembah-lembah sunyi,
menyusup ke dalam hati yang terlupakan,
memberikan sayap pada jiwa-jiwa yang tertunduk.

D. Bait 4 Puisi Cahaya Langit Pagaruyuang Karya Leni Marlina, S.S., M.A Bahasa Inggris

Bundo Raudha,
beloved of culture, explorer of visions,
transcending unseen barriers,
serving Mother Earth as scholar and poet,
Bundo Kanduang, guardian of essence,
steadfastly holding fast to identity and faith,
lifting Minangkabau to heights unseen,
where diversity serves as a bridge,
and strength is rooted in unity,
you stand firm,
like a mountain unyielding to the storms that rage.

In every thread of your work,
you breathe life into the hidden enau,
offering farmers not just tools,
but dreams that rise from the earth.
Breathing life into the land,
a light of hope that never dims,
traversing silent valleys,
penetrating forgotten hearts,
granting wings to weary souls

E. Teknik Penerjemahan yang Digunakan

Beberapa teknik penerjemahan digunakan dalam puisi "Cahaya di Langit Pagaruyuang" saat dialihbahasakan menjadi "Light in the Sky of Pagaruyuang" untuk mempertahankan makna dan estetika:

1. Adaptasi: Teknik ini mengubah elemen budaya agar lebih mudah dipahami oleh pembaca asing. Namun, istilah yang mengandung makna mendalam seperti "Bundo Raudha" dibiarkan tanpa diterjemahkan. Ini bertujuan untuk mempertahankan konteks dan nilai budaya asli yang sulit diterjemahkan secara tepat.

2. Transposisi: Struktur kalimat dalam bahasa Indonesia disesuaikan dengan tata bahasa Inggris agar terdengar alami. Misalnya, frasa "lahir seberkas cahaya dari Puti Reno" diubah menjadi "a radiant beam was born from Puti Reno" untuk mengikuti pola struktur bahasa Inggris yang lebih tepat.

3. Kompensasi: Jika makna tertentu berpotensi hilang dalam terjemahan langsung, teknik kompensasi digunakan untuk menggantinya dengan ungkapan yang setara. Contohnya, metafora ditingkatkan dalam frasa "slicing through the silence of ages" untuk mempertahankan kekuatan dan nuansa dari teks asli.

Teknik-teknik ini memastikan bahwa terjemahan puisi tidak hanya akurat secara makna, tetapi juga estetik dan emotif sesuai dengan bahasa sasaran.

F. Strategi Penerjemahan yang Digunakan

Berikut adalah tiga strategi penerjemahan yang digunakan dalam puisi "Cahaya di Langit Pagaruyuang":

1. Domestikasi: Teknik ini mengubah elemen lokal agar lebih mudah diterima pembaca asing. Contohnya, frasa “ladang fakultas” diterjemahkan menjadi "fertile fields of knowledge," sehingga maknanya tetap relevan namun lebih akrab dalam konteks budaya pembaca. Hal ini menjaga kelancaran dan pemahaman teks.

2. Foreignisasi: Elemen budaya asli dibiarkan tanpa perubahan agar keaslian dan nuansa budaya Minangkabau tetap terasa. Istilah seperti “Bundo Raudha” dan “Bundo Kanduang” tidak diterjemahkan untuk menghormati makna dan konteks budaya dalam teks asli.

3. Interpretatif-Komunikatif: Strategi ini bertujuan menyampaikan pesan dengan jelas sekaligus mempertahankan makna simbolik. Misalnya, metafora “mengubah hutan menjadi nadi kehidupan” diterjemahkan sebagai "transforming forests into the pulse of life," menjaga esensi pesan agar tetap sejalan dengan makna asli.

Strategi-strategi ini memungkinkan terjemahan puisi mempertahankan keindahan, konteks budaya, dan makna simbolis, sehingga pembaca bisa merasakan pengalaman yang mendekati teks aslinya.

G.Evaluasi

Evaluasi dalam penerjemahan puisi sangat penting untuk memastikan hasilnya tidak hanya benar secara linguistik, tetapi juga mampu menangkap esensi, emosi, dan estetika dari karya aslinya. Beberapa aspek utama yang perlu diperhatikan meliputi:

1. Akurasi Makna: Penerjemah harus mempertahankan pesan dan makna simbolis dari puisi tanpa kehilangan kedalaman maknanya. Ini mencakup penerjemahan metafora dan nuansa emosional yang terkandung dalam teks asli.

2. Kesetiaan pada Gaya dan Suara Penyair: Gaya penulisan dan suara khas penyair perlu dipertahankan. Hal ini memastikan bahwa kepribadian dan visi artistik penulis tetap terasa dalam terjemahan.

3. Konteks Budaya: Elemen budaya yang penting harus diperhatikan agar pembaca bahasa target dapat memahami dan merasakan konteksnya. Referensi budaya kadang-kadang dipertahankan atau disesuaikan agar tetap relevan.

4. Ritme dan Rima: Meskipun mungkin tidak selalu identik dengan teks asli, aliran ritmis dan rima puisi harus diusahakan agar terjemahan tetap indah dan memiliki daya tarik estetis.

5. Kreativitas dan Umpan Balik: Penerjemah perlu kreatif dalam memilih kata agar emosi dan pesan asli tetap tersampaikan dengan baik. Selain itu, terbuka terhadap umpan balik adalah bagian penting untuk meningkatkan kualitas terjemahan dan memastikan terjemahan itu efektif bagi audiens baru.

Evaluasi komprehensif memungkinkan terjemahan yang tidak hanya setia pada puisi asli, tetapi juga memberikan pengalaman emosional dan estetis yang sepadan bagi pembaca baru.

H. Saran dan Kesimpulan
Penerjemahan puisi "Cahaya di Langit Pagaruyuang" menjadi "Light in the Sky of Pagaruyuang" menunjukkan pendekatan yang hati-hati dan kreatif untuk menjaga makna dan keaslian budaya dari teks aslinya. Teknik seperti adaptasi, transposisi, dan kompensasi berhasil mempertahankan emosi serta simbolisme puisi, sambil membuatnya dapat diakses oleh pembaca berbahasa Inggris.

Strategi domestikasi dan foreignisasi digunakan secara bersamaan untuk menciptakan keseimbangan. Elemen lokal yang disesuaikan (domestikasi) membuat puisi lebih mudah dipahami pembaca asing, sementara elemen budaya asli yang dipertahankan (foreignisasi) tetap menjaga kekayaan tradisi Minangkabau.

Untuk mengatasi tantangan dalam menjaga keindahan bahasa dan makna, penerjemah sebaiknya mempertimbangkan beberapa langkah tambahan:

1. Catatan kaki atau penjelasan tentang istilah budaya yang dipertahankan, seperti "Bundo Kanduang," agar pembaca asing lebih memahami konteks budaya.
2. Eksplorasi nuansa makna dengan memperdalam analisis teks asli sehingga emosi dan estetika puisi tersampaikan secara maksimal dalam bahasa target.
3. Sesi pembacaan dan umpan balik dari pembaca dengan latar belakang budaya beragam bisa menjadi cara untuk memahami bagaimana terjemahan diterima dan diinterpretasikan.
4. Eksperimen dengan gaya puitis yang berbeda untuk melihat bagaimana pilihan kata dan struktur dapat memengaruhi nuansa puisi dalam bahasa Inggris.
5. Kolaborasi dengan penulis asli dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang makna dan maksud puisi, memperkaya hasil akhir terjemahan.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, penerjemahan puisi tidak hanya bisa akurat secara linguistik, tetapi juga tetap setia pada nilai-nilai budaya dan estetika karya asli.

Referensi:

1. Pengertian Puisi dari Buku

E. Kosasih (2017), Bahasa Indonesia

2. Pengertian Puisi dari Jurnal Ilmiah

https://journal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/2085/1885

Websites:

https://forumsumbar.com/sastra/46059/puisi-leni-marlina-cahaya-di-langit-pagaruyuang-untuk-putri-penerus-kerajaan-pagaruyuang-bundo-raudha-thaib/

https://forumsumbar.com/sastra/46067/leni-marlinas-poem-light-in-the-sky-of-pagaruyuang-for-the-heir-of-the-pagaruyuang-kingdom-bundo-raudha-thaib/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun