Batasi Waktu Layar
Menggunakan perangkat elektronik sebelum tidur, seperti ponsel atau komputer, dapat merangsang otak dan membuat sulit untuk rileks. Disarankan untuk membatasi waktu layar setidaknya satu jam sebelum tidur dan menggantinya dengan kegiatan yang lebih menenangkan seperti membaca atau mendengarkan musik lembut.
Ciptakan Rutinitas Tidur yang Konsisten
Menjaga pola tidur yang konsisten dapat membantu tubuh mengatur ritme sirkadian. Cobalah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan. Ini membantu tubuh memahami kapan harus beristirahat.
Tulis Pikiran Sebelum Tidur
Jika overthinking terjadi karena kekhawatiran yang tak henti, coba tuliskan pikiran dan perasaan Anda di jurnal sebelum tidur. Ini dapat membantu Anda melepaskan pikiran yang mengganggu dan membuat Anda merasa lebih ringan secara emosional.
Cari Bantuan Profesional
Jika overthinking dan gangguan tidur terus berlanjut, penting untuk mencari bantuan dari profesional, seperti psikolog atau terapis. Terapi kognitif perilaku (CBT) sering kali efektif dalam mengatasi kecemasan dan overthinking, serta membantu meningkatkan kualitas tidur.
Kesimpulan.
Overthinking adalah kebiasaan yang tidak hanya memengaruhi pikiran, tetapi juga dapat berdampak serius pada kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan. Gangguan tidur yang disebabkan oleh overthinking dapat memicu berbagai risiko kesehatan, mulai dari masalah mental hingga fisik. Mengambil langkah untuk mengatasi overthinking dan meningkatkan kualitas tidur adalah kunci untuk menjaga kesejahteraan fisik dan mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H