Tidur yang Tidak Nyenyak: Orang yang mengalami overthinking mungkin masih bisa tertidur, tetapi kualitas tidurnya sangat buruk. Mereka mungkin terbangun berulang kali di malam hari karena kecemasan atau mimpi buruk, sehingga tidak bisa mendapatkan tidur nyenyak yang diperlukan untuk memulihkan energi.
Gangguan Pola Tidur: Overthinking juga sering kali mengacaukan pola tidur. Orang yang menderita overthinking mungkin merasa terjaga sepanjang malam dan lebih sering tertidur pada waktu yang tidak tepat, seperti siang hari. Gangguan pada siklus tidur ini dapat mempengaruhi ritme sirkadian, yang merupakan jam internal tubuh yang mengatur tidur dan bangun.
Risiko Kesehatan yang Terabaikan.
Tidur yang tidak berkualitas akibat overthinking tidak hanya menyebabkan kelelahan, tetapi juga memicu berbagai masalah kesehatan yang sering kali terabaikan. Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan kurangnya tidur akibat overthinking:
Kesehatan Mental
Overthinking yang menyebabkan gangguan tidur dapat memperburuk kondisi kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Kurangnya tidur yang cukup menyebabkan ketidakseimbangan hormon di otak, seperti peningkatan kadar kortisol (hormon stres) dan penurunan serotonin (hormon kebahagiaan). Akibatnya, suasana hati menjadi tidak stabil, dan penderita cenderung merasa lebih cemas, tertekan, dan mudah tersinggung.Penurunan Fungsi Kognitif
Tidur yang berkualitas adalah waktu bagi otak untuk memproses informasi dan memperbaiki diri. Ketika tidur terganggu, kemampuan otak untuk berkonsentrasi, mengingat informasi, dan membuat keputusan juga menurun. Overthinking yang kronis bisa menyebabkan penurunan performa di sekolah, pekerjaan, atau kehidupan sehari-hari karena kelelahan mental dan fisik.Sistem Kekebalan Tubuh yang Melemah
Kurang tidur dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Tidur yang cukup membantu tubuh dalam memperbaiki jaringan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Ketika overthinking menyebabkan gangguan tidur, tubuh tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk memulihkan diri, sehingga lebih mudah sakit.Masalah Kardiovaskular
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur yang kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Overthinking yang berkepanjangan menyebabkan tubuh terus berada dalam kondisi stres, yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Ini pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kardiovaskular jangka panjang.Masalah Berat Badan
Kurangnya tidur berkualitas juga terkait dengan peningkatan berat badan dan obesitas. Ketika seseorang kurang tidur, tubuh cenderung menghasilkan lebih banyak hormon ghrelin (hormon yang merangsang nafsu makan) dan menurunkan produksi leptin (hormon yang mengatur rasa kenyang). Akibatnya, seseorang mungkin makan lebih banyak dan sulit mengontrol berat badan.Gangguan Metabolisme
Tidur yang buruk memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah, yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Orang yang mengalami gangguan tidur akibat overthinking sering kali memiliki kadar insulin yang tidak stabil, sehingga meningkatkan risiko penyakit metabolik.
Cara Mengatasi Overthinking untuk Meningkatkan Kualitas Tidur.
Untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi risiko kesehatan, penting untuk mengatasi overthinking. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil: